PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran
Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. PAKEM merupakan model
pembelajaran yang diterapkan dalam kurikulum yang disempurnakan di bawah
bimbingan MBE (managing based of education) dari UNESCO yang dalam
aplikasinya pembelajaran yang mengembangkan kemampuan kritis, kreatif
dan kemampuan memecahkan masalah.
Metode PAKEM merupakan salah satu model
pembelajaran yang diinginkan dalam implementasi KTSP di dalam kelas. Hal
ini didasarkan dari bahwa PAKEM merupakan salah satu pilar pembangun
KTSP selain manajemen sekolah dan PSM (peran serta masyarakat).
PAKEM juga merupakan pendekatan
pembelajaran yang memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan yang
beragam untuk mengembangkan ketrampilan, sikap, dan pemahaman dengan
penekanan kepada belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan
berbagai sumber dan alat bantu belajar termasuk pemanfaatan lingkungan
supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, dan efektif. Pengertian
pembelajaran PAKEM dapat dijabarkan sebagai berikut
a. Pembelajaran Aktif
Model belajar aktif terkait erat dengan
motivasi belajar karena adanya hubungan timbal balik diantara kedua hal
tersebut; untuk belajar aktif diperlukan motivasi belajar yang kuat;
sebaliknya belajar aktif akan menyebabkan kegiatan belajar menjadi lebih
berhasil dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar.
Dengan motivasi belajar yang meningkat maka peserta didik dapat membuat
keputusan yang positif.
Menurut Mulyasa, “Pembelajaran aktif
merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktifitas
peserta didik dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk
dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka
mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan
kompetensinya. Hal ini diterapkan dalam bentuk pendekatan PAKEM pada
pembelajaran.
Dalam pembelajaran ini, guru lebih
memposisikan dirinya sebagai fasilitator pembelajaran yang mengatur
sirkulasi dan jalannya pembelajaran dengan terlebih dahulu menyampaikan
tujuan dan kompetensi yang akan dicapai dalam suatu pembelajaran.
Sedangkan peserta didik terlibat secara aktif dan banyak berperan dalam
proses pembelajaran.
Sebagai pusat belajar, peserta didik
harus lebih aktif berkegiatan untuk membangun suatu pemahaman,
ketrampilan, dan sikap/perilaku tertentu. Aktifitas siswa menjadi
penting karena belajar pada hakikatnya adalah proses yang aktif dimana
siswa menggunakan pikirannya untuk membangun pemahaman (constructivism
aproach). Dari proses pembelajaran aktif akan menyebabkan peserta didik
mampu berpikir inovatif dan kreatif.
b. Pembelajaran Kreatif
Pembelajaran kreatif merupakan proses
pembelajaran yang mengharuskan guru untuk dapat memotivasi dan
memunculkan kreatifitas peserta didik selama pembelajaran berlangsung,
dengan menggunakan beberapa metode dan strategi bervariasi, misalnya
kerja kelompok, bermain peran, dan pemecahan masalah. Untuk itu guru
dituntut mampu merangsang kreatifitas peserta didik dalam hal kecakapan
berpikir maupun dalam melakukan suatu tindakan.
Kreatif yang dimaksud adalah kemampuan
peserta didik dalam menghasilkan sebuah kegiatan atau aktifitas yang
baru yang diperoleh dari hasil berpikir kreatif dengan mewujudkannya
dalam bentuk sebuah hasil karya yang baru.
c. Pembelajaran Efektif
Pembelajaran dapat dikatakan efektif jika
mampu memberikan pengalaman baru, dan membentuk kompetensi peserta
didik, serta mengantarkan mereka ke tujuan yang ingin dicapai secara
optimal. Hal ini dapat dicapai dengan cara melibatkan seluruh peserta
didik dalam merencanakan proses pembelajaran.
Pendapat senada dikemukakan oleh
Khaerudin dan Mahfud Junaedi yang menyatakan, “Pembelajararan
dikatakan efektif jika peserta didik mengalami berbagai pengalaman baru
dan perilakunya menjadi berubah menuju titik akumulasi kompetensi yang
diharapkanâ€.
Pembelajaran efektif menuntut
keterlibatan peserta didik secara aktif, karena mereka merupakan pusat
kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi. Pembelajaran ini juga
perlu ditunjang oleh suasana dan lingkungan yang memadai. Untuk itu,
guru harus mampu mengelola tempat belajar dengan baik, mengelola peserta
didik, mengelola kegiatan pembelajaran, mengelola isi/materi
pembelajaran, dan mengelola sumber-sumber belajar.
d. Pembelajaran Menyenangkan
Pembelajaran menyenangkan (joyfull
instruction) merupakan suatu proses pembelajaran yang didalamnya
terdapat sebuah kohesi yang kuat antara pendidik dan peserta didik,
tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan (not under pressure).30 Dalam
pembelajaran ini guru memposisikan diri sebagai mitra belajar peserta
didik agar tercipta suasana keakraban antara pendidik dan peserta didik
dalam proses belajar mengajar.
Peter Kline dalam Gordon Dryden &
Jeannette Vos mengatakan, “Belajar akan efektif jika dilakukan dalam
suasana menyenangkanâ€. Menyenangkan atau membuat suasana belajar dalam
keadaan gembira bukan berarti menciptakan suasana ribut dan hura-hura.
Ini tidak ada hubungannya dengan kesenangan yang sembrono dan kemeriahan
yang dangkal. “Kegembiraan†disini berarti bangkitnya minat, adanya
keterlibatan penuh, serta terciptanya makna, pemahaman (penguasaan
materi yang dipelajari), dan nilai yang membanggakan pada diri si
pemelajar. Itu semua adalah kegembiraan dalam melahirkan sesuatu yang
baru.
Pembelajaran yang menyenangkan ini dapat
terwujud apabila guru mampu mendesain materi pembelajaran dengan baik
serta mengkombinasikannya dengan strategi pembelajaran yang
mengedepankan keterlibatan aktif peserta didik di kelas, seperti
simulasi, game, team quiz, role playing dan sebagainya.
Semakin asyik PAKEM yang kita sajikan semakin berhasil pembelajaran kita.
Jadi pada intinya PAKEM mempunyai ciri-ciri sbb:
Guru Aktif :
Adapun siswa aktif bila bisa :
- Memantau kegiatan belajar siswa
- Memberi umpan balik sesuai kebutuhan, tidak usah berlebihan
- Mengajukan pertanyaan yang menantang dan membuat siswa berpikir
- Mempertanyakan gagasan siswa dengan mengemukakan alasan.
Pembelajaran ini, perlu guru yang kreatif, antara lain dapat :
- Membangun konsep dan apa yang sudah diketahui
- Bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami
- Mengemukakan gagasan sendiri atau kelompok
- Mempertanyakan gagasan baru
- Melakukan kegiatan yang ada hubungannya dengan pokok bahasan yang ada.
Sedangkan siswa yang kreatif adalah siswa yang dapat :
- Mengembangkan kegiatan yang menarik dan bervariasi
- Membuat alat bantu belajar disamping alat yang sudah ada
- Memanfaatkan lingkungan untuk dikaitkan dengan bahan ajar/ilmu yang didapat dalam kelas.
Pembelajaran ini efektif apabila dapat mencapai potensi yang telah dirumuskan atau mencapai tujuan pembelajaran dan siswa memperoleh atau mencapai kompetensi yang diharapkan.
- Merancang, membuat sesuatu secara mandiri atau kelompok
- Menulis/mengarang atau melaporkan apa yang dihasilkan sebagai pemerolehan belajar yang dikembangkan.
Pembelajaran yang menyenangkan, TIDAK membuat anak takut :
Pembelajaran menyenangkan bila pembelajaran membuat anak :
- takut salah, takut ditertawakan, dan takut dianggap sepele
Semoga bermanfaat dan selamat berpakem ria.
- berani mencoba/berbuat sesuatu yang sesuai keinginan;
- berani bertanya bila kurang paham atau ingin tahu lebih banyak;
- berani mengemukakan pendapat/gagasan, serta
- berani mempertanyakan gagasan orang lain.
by FieZtA music
Tidak ada komentar:
Posting Komentar