Senin, 18 Februari 2013

PROPOSAL PTK PENJASORKES SMP TENTANG BOLA BASKET

UPAYA MENINGKATKAN GERAKAN LAY UP SHOOT BOLA BASKET DENGAN METODE TUTORIAL TEMAN SEBAYA PADA KELAS 9E SEMESTER 1
DI SMP NEGERI 2 PAMOTAN TAHUN PELAJARAN 2013-2014







PROPOSAL PTK
PENJASORKES










Disusun Oleh:
Drs.EDY MULYONO
NIP.19680107 199512 1 004









PEMERINTAH KABUPATEN REMBANG
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN REMBANG







BAB I
PENDAHULUAN


A.Latar Belakang Masalah
              Pembelajaran Penjasorkes di SMP menuntut guru untuk kreatif,inovatif, efektif dan menyenangkan dalam menyampaikan materi, untuk itu perlu adanya pendekatan, variasi maupun modifikasi dalam pembelajaran,karena sesuai dengan karakteristik usia mereka yang cenderung masih suka bermain. Disamping guru harus memahami dan memperhatikan karakteristik dankebutuhan siswa, pada masa usia tersebut seluruh aspek perkembangan anak  baik itu kognitif, psikomotorik dan afektif mengalami perubahan. Dari perubahan-perubahan tersebut, perubahan yang paling menonjol adalah pada pertumbuhan dan perkembangan fisik serta psikologis. Pembelajaran pendidikan jasmani di SMP saat ini menggunakanKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, dengan alokasi 2 jam tatap muka @40 menit. Waktu 2 X 40 menit pada kenyataan di lapangan tidaklah sesuaidengan yang direncanakan (80 menit), mengingat persiapan anak di awal pertemuan 5 – 10 menit dan pada akhir pertemuan 10 menit untuk persiapan pelajaran pada jam berikutnya, praktis waktu efektif yang terpakai 60 – 65menit, maka dengan waktu yang sedikit itu perlu perencanaan pembelajaran yang benar-benar baik untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Salah satu kompetensi dasar pembelajaran pendidikan jasmani kelas 9 di SMP adalah mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar salah satu permainan dan olahraga beregu bola besarlanjutan dengan konsisten sertanilai kerjasama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan , dan bersedia berbagi tempat dan peralatan. Permainan bola besar meliputi Bola Basket, Sepak Bola, Bola Voli, Sepak Takraw, dll. Dalam permainan Bola Basket lanjutan yang di ajarkan dikelas 9 diantaranya terdapat teknik memasukkan bola dengan berlari yang dikenal dengan istilah “Lay Up Shoot”yang sebagian besar anak meskipun tidak semuanya, merasa kesulitan dalam melakukan gerakan teknik tersebut, ini terbukti dari hasil observasi yangdilakukan pada kelas 9E SMP Negeri 2 Pamotan.
              Melihat permasalahan yang ada, maka perlu segera dicarikan solusinya. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya untuk menentukan langkah selanjutnya dalam mengoptimalkan metode pembelajaran yang ada agar tujuan yang telah direncanakan dari pembelajaran ini dapat tercapai denganhasil yang maksimal. Karena diantara anak kelas 9E ada yang bisa melakukan teknik tersebut, maka perlu dicoba untuk memanfaatkan siswa tersebut dengan menggunakan Metode Tutorial Teman Sebaya, hal ini mungkin dapat berhasildan waktu yang digunakan lebih efektif. Berdasarkan uraian di atas maka dipandang perlu untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan mengambil judul “UPAYA MENINGKATKAN GERAKAN LAY UP SHOOT BOLA BASKET DENGAN METODE TUTORIAL TEMAN SEBAYA PADA KELAS 9E DI SMP NEGERI 2 PAMOTAN”

B.Rumusan Masalah
          Apakah penggunaan metode tutorial teman sebaya dapat meningkatkankemampuan siswa kelas 9E dalam melakukan gerakan Lay Up Shoot pada permainan Bola Basket di SMP Negeri 2 Pamotan?

C.Tujuan Penlitian
              Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:
Untuk meningkatkan kemampuan gerakan Lay Up Shoot pada permainan Bola Basket melalui penggunaan metode tutorial teman sebaya pada siswa kelas 9E SMP Negeri 2 Pamotan.

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu:
1.Guru
        Untuk meningkatkan kualitas mengajar dan mencoba menerapkan    model pembelajaran sebagai inovasi baru dalam proses pembelajaran.
2. Siswa
            Dengan banyaknya Metode pembelajaran mereka mendapatkan     banyak variasi dalam pembelajaran. Selain itu siswa dapat belajar sambil bermain.
3. Sekolah.
         Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagi sekolah untuk mengembangkan metode pembelajaran.
4. Peneliti.
               Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam melakukan penelitian-penelitian sejenis.

E.Hipotesis Tindakan
Dalam melakukan Lay Up Shoot pada pembelajaran bola basket di kelas 9E masih belum diperoleh hasil yang maksimal, sebenarnya telah banyak upaya yang dilakukan oleh guru penjaskes untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Namun usaha itu belum menunjukan hasil yangoptimal. Rentang nilai siswa yang bisa dengan siswa yang tidak bisa terlalu mencolok. Untuk itu perlu diupayakan pula agar rentang nilai antar siswa tersebut tidak terlalu jauh yaitu dengan memanfaatkan siswa yang pandaiuntuk menularkan kemampuannya pada siswa lain yang kemampuannya lebih rendah. Tentu saja guru yang menjadi perancang model pembelajaran harusmengubah bentuk pembelajaran yang lain.
Dari beberapa metode pembelajaran yang mungkin tepat yaitu menggunakan metode tutorial temansebaya, dari beberapa pendapat ahli “metode belajar yang baik adalah denganmengajarkan kepada orang lain”.Maka dapatlah ditarik satu Hipotesa:
Jika pembelajaran dilakukandengan menerapkan metode tutorial teman sebaya, maka kemampuan Lay Up Shoot  siswa kelas 9 E di  SMP Negeri 2 Pamotan Meningkat”.

F.Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah :
1.Permasalahan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah kemampuan gerakan Lay Up Shoot siswa kelas 9E
2.Penelitian ini dikenakan pada siswa kelas 9E
3.Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP Negari 2 Pamotan.
4.Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2013/2014
5.Penelitian ini di batasi pada kompetensi dasar Mempraktikkan Variasi dankombinasi teknik dasar salah satu permainan dan olahraga beregu bola besar lanjutan dengan konsisten serta nilai kerjasama, toleransi, percayadiri, keberanian, menghargai lawan , dan bersedia berbagi tempat dan peralatan.

G.Definisi Operasional
              Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perludidefinisikan hal-hal sebagai berikut :
1.Metode tutorial teman sebaya adalah adalah suatu cara mengajar dimana seorang siswa pandai membantu belajar siswa lainnya dalam tingkat kelas yang sama.
2.Kemampuan adalah kecakapan atau potensi menguasai suatu keahlian yangmerupakan bawaan sejak lahir atau merupakan hasil latihan atau praktek dan digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalui tindakannya.






BAB II
KAJIAN PUSTAKA



A. Metode Tutorial Teman Sebaya
          Seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran sebenarnya telah menggunakan metode pembelajaran yang beragam guna meningkatkan prestasi belajar siswanya, akan tetapi usaha tersebut masih belum mencapaihasil yang maksimal, maka untuk meningkatkan prestasi siswa perlu adanyavariasi yang mungkin tidak bersumber dari guru. Dalam kegiatan proses belajar mengajar adakalanya anak cenderung lebih dapat meniru atau mengikuti petunjuk temannya dari pada dari gurunya, hal ini disebabkan karena anak merasa lebih merasa akrab dan tidak canggungatau rileks. Maka sangat penting bagi guru untuk memanfaatkan siswa yangsudah bisa guna menularkan kepada temannya.Pembelajaran yang terjadi seperti diatas adalah pembelajaran dengan metode  tutor teman sebaya.  
              Kuswaya Wihardit dalam Aria Djalil (1997:3.38) menuliskan bahwa “pengertian tutor sebaya adalah seorang siswa pandai yangmembantu belajar siswa lainnya dalam tingkat kelas yang sama” Dalam hal tertentu siswa lebih paham dengan meniru gerakan dan memahami bahasateman sebayanya daripada gerakan dan bahasa yang digunakan guru. Itulahsebabnya pembelajaran tutorial sebaya diterapkan dalam proses pembelajaran Penjasorkes.
          Hisyam Zaini dalam Amin Suyitno (2004:24) menyatakan bahwa“Metode belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada oranglain”. Oleh karena itu, pemilihan model pembelajaran tutor sebaya sebagaistrategi pembelajaran akan sangat membantu siswa di dalam mengajarkan materi kepada teman-temannya.
              Menurut Miller (1989) dalam Aria Djalil ( 1997:3.34) berpendapat bahwa “Setiap saat murid memerlukan bantuan dari murid lainnya, dan muriddapat belajar dari murid lainnya”.
            Jan Collingwood (1991:19) dalam AriaDjalil (1997:3.34) juga berpendapat bahwa “Anak memperoleh pengetahuandan keterampilan karena dia bergaul dengan teman lainnya”.
               Menurut Hisyam Zaini (2001:1) (dalam Amin Suyitno, 2004:34) maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1.Pilih materi yang memungkinkan materi tersebut dapat dipelajari siswasecara mandiri. Materi pengajaran dibagi dalam sub-sub materi (segmenmateri).
2.Bagilah para siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen, Siswa-siswa pandai disebar dalam setiap kelompok dan bertindak sebagaitutor sebaya
3.Masing-masing kelompok diberi tugas mempelajari materi. Setiapkelompok dibantu oleh siswa yang pandai sebagai tutor teman sebaya.
4.Beri mereka waktu yang cukup untuk persiapan
5.Setiap kelompok melalui wakilnya menyampaikan materi sesuai dengantugas yang telah diberikan. Guru bertindak sebagai nara sumber utama.
6. Setelah semua kelompok menyampaikan tugasnya secara barurutan sesuaidengan materi, beri kesimpulan dan klarifikasi seandainya ada pemahamansiswa yang perlu diluruskan. Dari uraian tersebut di atas selanjutnya dapat dikembangkan dalam bentuk kegiatan yang lain untuk dijadikan bahan pembelajaran dalamkelompok kelompok kecil. Dengan demikian oleh model pembelajaran inidalam diri siswa akan tertanam kebiasaan saling membantu antar temansebaya.

B.Pengertian Kemampuan
Menurut Robbins (2000, p.46) “Kemampuan ias merupakankesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau praktek.Sedangkan menurut pendapat Chaplin (1997, p.34) “ability (kemampuan,kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan) merupakan tenaga (dayakekuatan) untuk melakukan suatu perbuatan”.Dari pengertian tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan (ability) adalah kesanggupan bawaan sejak lahir atau hasillatihan atau praktek dan digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalui tindakan, kecakapan, atau potensi menguasai suatu keahlian untuk melakukan suatu perbuatan. Lebih lanjut Robbins (2001, p.46 – 48 ) menyatakan bahwakemampuan terdiri dari dua faktor, yaitu :
1.Kemampuan intelektual (intelektual ability)
     Merupakan kemampuan melakukan aktivitas secara mental.
2.Kemampuan fisik ( physical ability)
     Merupakan kemamuan melakukan aktivitas berdasarkan stamina kekuatandan  karakteristik fisik.

C.Gerakan Lay Up Shoot
           Dalam permainan bola basket pada tehnik dasar lanjutan dikenal istilah LayUp Shoot yaitu suatu jenis gerakan shooting atau memasukkan bola ke Ring basket dari jarak dekat, menggunakan ritme hitungan satu-dua, dengan cara berlari menggunakan 2 langkah lebar. Lay Up Shoot ini dapat di lakukan dari samping kanan basket atau dari samping kiri, dan juga bisa dilakukan dari depan.
              Adapun urutan gerakannya sebagai berikut :
1.Ketika lay-up dengan tangan kanan, awali dari sisi kanan lapangan
2.Pegang bola dengan kedua tangan
3.Pandangan mata tertuju pada sasaran (kotak kecil di atas ring basket)
4.Saat berjarak 2 langkahdari ring basket,taruh berat badan pada kaki kanan
5.Angkat bola ke arah ring basket
6.Ambil langkah panjang dengan kaki kiri, Angkat lutut kanan
7.Angkat bola ke atas kepala untuk melakukan shoot
8.Lompat setinggi mungkin
9.Lakukan shoot saat berada di puncak lompatan
10.Pantulkan bola dengan lembut di papan
11.Jika lay-up dilakukan dari kiri, lakukan langkah-langkah di atas tetapi menggunakan kaki yang berlawanan (Dari Permainan SampaiPertandingan : Gerhard Stocker dk,)




























BAB III
METODE PENELITIAN


A.Perencanaan
           Metode penelitian yang digunakan menggunakan penelitian tindakankelas (Classroom Action Research), bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah melalui penerapan langsung di kelas atau tempat kerja. Penelitian ini direncanakan 2 siklus sudah berhasil.
              Penelitian ini juga di bantu oleh 2 orang observer yang bertugas sebagai pengamat pembelajaran.Penelitian tindakan kelas ini dilakukan karena proses pembelajaran Lay Up Shoot pada siswa kelas 9E belum dicapai hasil yang optimal, hal ini dikarenakan metode yang digunakan sebelumnya kurang tepat. ini dibuktikandari hasil nilai yang didapat masih jauh dari apa yang diharapkan. Maka perlu dibuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar, persiapan sarana dan prasarana penelitianserta menentukan indikator kinerja.
              Untuk menyempurnakan rencana pembelajaran yang lebih baik daripada pra siklus. Perlu perubahan metode yang lebih tepat sehinggadicapai hasil yang maksimal, maka pada penelitian ini menggunakan Metode tutorial teman sebaya.

B.Prosedur pelaksanaan tindakan & pengamatan
1.Siklus I, meliputi :
Pendahuluan, kegiatan pokok dan penutup.

Pendahuluan :
           Dalam pendahuluan ini dilakukan pemanasan selama 10 menit dalam bentuk permainan-permainan yang mengacu pada kerjasama, misalkanlari bersambung dengan cara memegang bahu temannya. Setelah pemanasan selesai kemudian siswa di bariskan dan dibuat kelompok-kelompok kecil yaitu 5 – 6 anak tiap kelompok, pada tiap kelompok ada1 anak yang sudah bisa atau pandai melakukan gerakan Lay Up Shootyang bertugas sebagai Tutor Teman Sebaya.

Kegiatan pokok :
Pada kegiatan pokok guru menjelaskan materi Lay Up Shoot yang akandipraktikkan pada masing-masing kelompok kecil dan memberi tugasdengan dibantu siswa yang pandai bertugas untuk menjadi tutor teman sebaya. Selanjutnya pada masing-masing kelompok diberikan waktuselama 25 menit untuk mempraktikkan materi yang telah disampaikan.Pada 25 menit pertama selesai selanjutnya diadakan evaluasi dari masing-masing kelompok untuk melihat kemajuan dari tugas yang telahdiberikan. Pada kesempatan ini guru memberikan motivasi dan perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan. Kegiatan ini dilakukanselama 10 menit dan dilanjutkan kembali 25 menit yang kedua untuk mengulang materi dengan melaksanakan perbaikan-perbaikan yangtelah disampaikan dengan dibantu tutor teman sebaya.

Penutup :
Setelah 25 menit kedua selesai anak-anak diistahatkan. Sambilrmelakukan penenangan guru melakukan evaluasi sekaligus memberimotivasi pada anak yang belum bisa melakukan gerakan Lay Up Shoot.Kegiatan penutup ini dilakukan selama 10 menit.

2. Siklus II.
           Siklus II sama dengan siklus I hanya pada siklus II lebih ditekankan pada fungsi sebenarnya, siswa yang menjadi tutor teman sebaya diberimateri tersendiri yaitu dengan memberikan pemantapan materi danarahan-arahan bagaimana cara atau tehnik penyampaian materi padatemannya dan diberikan tanggung jawab penuh selama kegiatan pokok  berlangsung,
           Dengan ini Tutor Sebaya akan merasa bangga atas perannya dan juga belajar dari pengalamannya. Hal ini membantu memperkuat apa yang telah dipelajari dan diperolehnya atas tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Ketika mereka belajar dengan“Tutor Sebaya”, peserta didik juga mengembangkan kemampuan yang lebih baik untuk mendengarkan, berkonsentrasi, dan memahami apayang dipelajari dengan cara yang bermakna.

C.Refleksi
           Perlu adanya pembahasan melalui diskusi teman sejawat dan masukandari para ahli dibidang penelitian. Yaitu membahas antara siklus – siklustersebut untuk dapat menentukan kesimpulan atau hasil dari penelitian.

D.Latar dan Subjek Penelitian
1.Obyek penelitian
           Obyek dalam peniltian ini adalah siswa kelas 9E SMP Negeri 2 Pamotan jumlah siswa 32 anak. Pertimbangan penulis mengambil subyek penilitian tersebutdimana siswa kelas 9E SMP Negeri 2 Pamotan masih belum optimal dalammelakukan gerakan Lay Up Shoot.

2.Tempat Penelitian.
Dalam penilitian ini penulis mengambil lokasi di SMP Negeri 2 Pamotan penulis mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan bekerja pada sekolah tersebut, sehinggamemudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek  penlitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis.

3. Waktu Penelitian
Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukanmenggunakan waktu penelitian selama 3 bulan Agustus s.d Oktober.Waktu dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada semester I Tahun pelajaran 2013/2014.

4. Lama Tindakan
              Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan Oktober, mulai dari siklusI, dilanjutkan dengan Siklus II.

E.Instrumen Pengumpulan Data
        Instrumen pengumpulan data : catatan observasi guru, catatanobservasi siswa, daftar pertanyaan untuk interview, daftar nilai praktik melakukan gerakan Lay Up Shoot.
Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

1.Observasi
       Peneliti menggunakan metode observasi sistematik yaituobservasi yang mempunyai kerangka dimana kerangka tersebut berisiaspek-aspek dari perilaku yang hendak di ukur. Adapun kontrol validitasdan reliabilitas dari observasi sistmatik adalah penggunaan observer lebih dari satu orang (Hadi 2001,h.136-154). Observasi pada penelitianini dilaksanakan pada bulan september s/d oktober, dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa kelas 9E melakukan gerakan Lay UpShoot dengan menggunakan metode tutorial teman sebaya.

2.Wawancara
           Peneliti menggunakan metode wawancara karena peniliti inginmenggali lebih dalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa kelas 9E melakukan gerakan Lay Up Shoot dengan menggunakan metode tutorial teman sebaya. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin, yaitu wawancara yang dilaksanakan secara bebas, tetapi tetap pada topik yang telah ditentukan sebelumya. Adapun untuk mengontrol validitas dan reliabilitas dari wawancara ini, peneliti menggunakan lebih dari satu pewawancara, (Hadi 2001, h.205-206). Wawancara pada penelitian ini dilaksanakan pada bulan oktober 2013 terhadap 32 siswa kelas 9E.
          Metode wawancara ini menggunakan guide interviu yaitu pertanyaan- pertanyaan dengan tujuan menggali informasi tentang latar belakang tinggi atau rendahnya kemampuan siswa dalam menggunakan metodetutorial teman sebaya. Pertanyaan-pertanyaan yang dipakai dalam wawancara ini, menggunakan dasar dari aspek-aspek minat belajar yaitu kesenangan, kemauan, kesadaran, dan perhatian.


3.Dokumentasi
       Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metodedokumentasi diperlukan sebagai sumber data otentik. Adapun data-data yang digunakan penulis adalah nilai praktik melakukan gerakan Lay Up Shoot pada siswa kelas 9 siswa SMP Negeri 2 Pamotan tahun 2011-2012

F.Teknik analisis data
                 Tehnik analisa data dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data. Dalam analisa data masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian di bahas dengan observer yang membantu pelaksanaan penelitian.Pada proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi, apa yangkemudian terjadi, mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan, apa penyebabnya atau ternyata sudah terjadi seperti yang diharapkan, dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut.

G.Penyiapan partisipan
Agar dalam pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian dapat berjalandengan baik maka perlu adanya penyiapan partisipan, yaitu : di tunjuk 2 orang guru sebagai observer yaitu bertugas sebagai pengamat pada jalannya proses pembelajaran, dan 2 orang guru untuk melakukan interview yaitu
bertugas mewawancarai siswa.

H.Jadwal Penelitian
       
No
Jenis Kegiatan
Minggu ke…
I
II
III
IV
1
Perencanaan




2
Proses Pembelajaran




3
Evaluasi




4
Pengumpulan Data




5
Analisin Data




6
Penyusunan Hasil




7
Pelaporan Hasil




                             
                 
I.Rancangan Anggaran
Biaya dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti, adapun biayatersebut kurang lebihnya sampai dengan selesainya pembuatan laporanadalah :
1.      Fotocopy proposal dan laporan : Rp. 20.000,00
2.      Kertas HVS A4 80 grm 1 rim :   Rp .30.000,00
3.       Jilid proposal dan laporan :        Rp. 10.000,00
4.      lain – lain :                                   Rp. 20.000,00
                                                   JUMLAH :  Rp. 80.000,00





DAFTAR PUSTAKA



Chaplin, JP. (1997).Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT RajaGrafindoPersada

Gerhard Stocker dk, 2011.Bola Basket : Dari Permainan Sampai Pertandingan,
Gramedia Jakarta, PT

Hadi, Sutrisno 2001 Metodologi Research Jilid 2, Yogyakarta, Penerbit ANDI .

Hisyam Zaini dalam Suyitno Amin. 2004.Dasar-Dasar Proses PembelajaranMatematika. Bahan Ajar S1 Program Studi Pendidikan Matematika.Semarang : UNNES.

Jan Collingwood dalam Aria Djalil dkk, 1997
metode  penelitian, buku 2.Jakarta.

Kuswaya Wihardit dalam Aria Djalil dkk, 1997
metode  penelitian, buku 2. Jakarta.

Miller (1989) dalam Aria Djalil dkk, 1997 Metode  penelitian, buku 2. Jakarta.

Robbins, Stephen P. (2001). Perilaku Organisasi: Kontroversi. Aplikasi. Edisi Bahasa Indonesia. Jilid I. Jakarta: Prenhallindo


Tidak ada komentar:

Posting Komentar