UPAYA
MENINGKATKAN GERAKAN LAY UP SHOOT BOLA BASKET DENGAN METODE TUTORIAL TEMAN
SEBAYA PADA KELAS 9E SEMESTER 1
DI
SMP NEGERI 2 PAMOTAN TAHUN PELAJARAN 2013-2014
PROPOSAL PTK
PENJASORKES
Disusun Oleh:
Drs.EDY MULYONO
NIP.19680107
199512 1 004
PEMERINTAH KABUPATEN
REMBANG
DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN REMBANG
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pembelajaran
Penjasorkes di SMP menuntut guru untuk kreatif,inovatif, efektif dan menyenangkan dalam menyampaikan materi, untuk
itu perlu adanya pendekatan, variasi maupun modifikasi dalam
pembelajaran,karena sesuai dengan karakteristik usia mereka yang cenderung
masih suka bermain. Disamping guru harus memahami dan memperhatikan
karakteristik dankebutuhan siswa, pada masa
usia tersebut seluruh aspek perkembangan anak baik itu kognitif, psikomotorik dan afektif
mengalami perubahan. Dari perubahan-perubahan tersebut, perubahan
yang paling menonjol adalah pada pertumbuhan dan perkembangan fisik serta
psikologis. Pembelajaran pendidikan jasmani
di SMP saat ini menggunakanKurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan, dengan alokasi 2 jam tatap muka @40 menit. Waktu 2 X
40 menit pada kenyataan di lapangan tidaklah sesuaidengan yang direncanakan (80 menit), mengingat
persiapan anak di awal pertemuan 5 – 10 menit dan pada akhir
pertemuan 10 menit untuk persiapan pelajaran
pada jam berikutnya, praktis waktu efektif yang terpakai 60 – 65menit, maka
dengan waktu yang sedikit itu perlu perencanaan pembelajaran yang
benar-benar baik untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Salah satu kompetensi dasar pembelajaran pendidikan jasmani kelas 9 di
SMP adalah mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar salah satu
permainan dan olahraga beregu bola besarlanjutan dengan konsisten sertanilai
kerjasama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan ,
dan bersedia berbagi tempat dan peralatan. Permainan bola besar meliputi
Bola Basket, Sepak Bola, Bola Voli, Sepak Takraw, dll. Dalam permainan Bola
Basket lanjutan yang di ajarkan dikelas 9 diantaranya terdapat teknik memasukkan
bola dengan berlari yang dikenal dengan istilah “Lay Up Shoot”yang sebagian besar anak meskipun tidak semuanya,
merasa kesulitan dalam melakukan
gerakan teknik tersebut, ini terbukti dari hasil observasi yangdilakukan
pada kelas 9E SMP Negeri 2 Pamotan.
Melihat
permasalahan yang ada, maka perlu segera dicarikan solusinya. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya untuk
menentukan langkah selanjutnya dalam
mengoptimalkan metode pembelajaran yang ada agar tujuan yang telah direncanakan dari pembelajaran
ini dapat tercapai denganhasil yang maksimal. Karena diantara anak kelas
9E ada yang bisa melakukan teknik tersebut, maka perlu dicoba untuk
memanfaatkan siswa tersebut dengan menggunakan Metode Tutorial Teman Sebaya,
hal ini mungkin dapat berhasildan waktu yang digunakan lebih efektif. Berdasarkan uraian di atas maka dipandang perlu
untuk melakukan Penelitian Tindakan
Kelas dengan mengambil judul “UPAYA
MENINGKATKAN GERAKAN LAY UP SHOOT BOLA BASKET DENGAN METODE TUTORIAL TEMAN
SEBAYA PADA KELAS 9E
DI SMP NEGERI 2 PAMOTAN”
B.Rumusan Masalah
Apakah penggunaan metode
tutorial teman sebaya dapat meningkatkankemampuan siswa kelas 9E dalam
melakukan gerakan Lay Up Shoot pada
permainan Bola Basket di SMP Negeri 2 Pamotan?
C.Tujuan Penlitian
Tujuan
yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:
Untuk meningkatkan kemampuan gerakan
Lay Up Shoot pada permainan Bola Basket melalui penggunaan metode tutorial teman
sebaya pada siswa kelas 9E SMP Negeri
2 Pamotan.
Manfaat
Penelitian
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu:
1.Guru
Untuk meningkatkan kualitas
mengajar dan mencoba menerapkan model pembelajaran sebagai inovasi
baru dalam proses pembelajaran.
2.
Siswa
Dengan
banyaknya Metode pembelajaran mereka mendapatkan banyak variasi dalam pembelajaran. Selain itu siswa dapat belajar
sambil bermain.
3.
Sekolah.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan
pertimbangan bagi sekolah untuk mengembangkan metode pembelajaran.
4.
Peneliti.
Hasil
penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam melakukan
penelitian-penelitian sejenis.
E.Hipotesis
Tindakan
Dalam melakukan Lay Up Shoot pada pembelajaran
bola basket di kelas 9E masih belum diperoleh hasil yang maksimal, sebenarnya
telah banyak upaya yang dilakukan oleh guru penjaskes untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa. Namun usaha itu belum menunjukan hasil yangoptimal.
Rentang nilai siswa yang bisa dengan siswa yang tidak bisa terlalu mencolok. Untuk
itu perlu diupayakan pula agar rentang nilai antar siswa tersebut tidak terlalu
jauh yaitu dengan memanfaatkan siswa yang pandaiuntuk menularkan kemampuannya pada siswa lain yang
kemampuannya lebih rendah. Tentu saja guru
yang menjadi perancang model pembelajaran harusmengubah bentuk pembelajaran yang lain.
Dari beberapa metode pembelajaran
yang mungkin tepat yaitu menggunakan metode tutorial temansebaya, dari beberapa pendapat ahli
“metode belajar yang baik adalah denganmengajarkan kepada orang lain”.Maka dapatlah ditarik satu Hipotesa:
”Jika pembelajaran dilakukandengan
menerapkan metode tutorial teman sebaya, maka kemampuan Lay Up Shoot siswa
kelas 9 E di SMP Negeri 2 Pamotan
Meningkat”.
F.Ruang Lingkup
Ruang
lingkup dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah :
1.Permasalahan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah kemampuan gerakan Lay Up Shoot siswa kelas 9E
2.Penelitian ini dikenakan pada siswa kelas 9E
3.Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP Negari 2
Pamotan.
4.Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2013/2014
5.Penelitian ini di batasi pada kompetensi dasar Mempraktikkan Variasi
dankombinasi
teknik dasar salah satu permainan dan olahraga beregu bola besar lanjutan dengan konsisten serta nilai kerjasama, toleransi,
percayadiri, keberanian, menghargai
lawan , dan bersedia berbagi tempat dan peralatan.
G.Definisi Operasional
Agar
tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka
perludidefinisikan hal-hal sebagai berikut :
1.Metode tutorial teman sebaya adalah adalah suatu cara mengajar dimana seorang siswa
pandai membantu belajar siswa lainnya dalam tingkat kelas yang sama.
2.Kemampuan adalah kecakapan atau potensi menguasai suatu keahlian
yangmerupakan bawaan sejak lahir atau merupakan hasil latihan atau
praktek dan digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalui tindakannya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Tutorial Teman Sebaya
Seorang
guru dalam melaksanakan pembelajaran sebenarnya telah menggunakan metode
pembelajaran yang beragam guna meningkatkan prestasi belajar siswanya, akan
tetapi usaha tersebut masih belum mencapaihasil yang maksimal, maka untuk meningkatkan prestasi siswa
perlu adanyavariasi yang mungkin tidak bersumber dari guru. Dalam kegiatan proses belajar mengajar adakalanya
anak cenderung lebih dapat meniru atau mengikuti petunjuk temannya dari
pada dari gurunya, hal ini disebabkan karena anak merasa lebih merasa akrab dan
tidak canggungatau rileks. Maka sangat
penting bagi guru untuk memanfaatkan siswa yangsudah bisa guna
menularkan kepada temannya.Pembelajaran yang
terjadi seperti diatas adalah pembelajaran dengan metode tutor teman sebaya.
Kuswaya
Wihardit dalam Aria Djalil (1997:3.38) menuliskan bahwa “pengertian tutor
sebaya adalah seorang siswa pandai yangmembantu
belajar siswa lainnya dalam tingkat kelas yang sama” Dalam hal tertentu siswa
lebih paham dengan meniru gerakan dan memahami bahasateman sebayanya daripada
gerakan dan bahasa yang digunakan guru. Itulahsebabnya pembelajaran
tutorial sebaya diterapkan dalam proses pembelajaran Penjasorkes.
Hisyam Zaini dalam Amin Suyitno (2004:24)
menyatakan bahwa“Metode belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada oranglain”. Oleh karena itu, pemilihan model pembelajaran
tutor sebaya sebagaistrategi pembelajaran akan sangat membantu siswa di dalam mengajarkan
materi kepada teman-temannya.
”Menurut Miller (1989) dalam Aria Djalil ( 1997:3.34)
berpendapat bahwa
“Setiap saat murid memerlukan bantuan dari murid lainnya, dan muriddapat belajar dari murid lainnya”.
Jan Collingwood (1991:19) dalam AriaDjalil
(1997:3.34) juga berpendapat bahwa “Anak memperoleh pengetahuandan keterampilan
karena dia bergaul dengan teman lainnya”.
Menurut Hisyam Zaini (2001:1) (dalam Amin
Suyitno, 2004:34) maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1.Pilih materi yang memungkinkan materi tersebut dapat dipelajari siswasecara mandiri. Materi pengajaran dibagi dalam sub-sub materi (segmenmateri).
2.Bagilah para siswa
menjadi kelompok-kelompok
kecil yang heterogen, Siswa-siswa
pandai disebar dalam setiap kelompok dan bertindak sebagaitutor sebaya
3.Masing-masing kelompok diberi
tugas mempelajari
materi. Setiapkelompok dibantu oleh
siswa yang pandai sebagai tutor teman sebaya.
4.Beri mereka waktu yang cukup untuk persiapan
5.Setiap kelompok melalui wakilnya menyampaikan materi sesuai dengantugas yang telah diberikan. Guru bertindak sebagai nara sumber utama.
6. Setelah
semua kelompok menyampaikan tugasnya secara barurutan sesuaidengan materi, beri
kesimpulan dan klarifikasi seandainya ada pemahamansiswa yang perlu diluruskan.
Dari uraian tersebut di atas selanjutnya dapat
dikembangkan dalam bentuk
kegiatan yang lain untuk dijadikan bahan pembelajaran dalamkelompok kelompok kecil. Dengan demikian oleh
model pembelajaran inidalam diri
siswa akan tertanam kebiasaan saling membantu antar temansebaya.
B.Pengertian
Kemampuan
Menurut Robbins (2000, p.46)
“Kemampuan ias merupakankesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil
latihan atau praktek.Sedangkan menurut pendapat Chaplin (1997, p.34) “ability
(kemampuan,kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan) merupakan tenaga (dayakekuatan) untuk melakukan suatu
perbuatan”.Dari pengertian tersebut diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan
(ability) adalah kesanggupan bawaan sejak lahir atau hasillatihan atau praktek dan digunakan untuk
mengerjakan sesuatu yang diwujudkan
melalui tindakan, kecakapan, atau potensi menguasai suatu keahlian untuk
melakukan suatu perbuatan. Lebih lanjut
Robbins (2001, p.46 – 48 ) menyatakan bahwakemampuan terdiri dari dua faktor,
yaitu :
1.Kemampuan intelektual (intelektual
ability)
Merupakan kemampuan melakukan aktivitas
secara mental.
2.Kemampuan
fisik ( physical ability)
Merupakan kemamuan melakukan aktivitas berdasarkan stamina kekuatandan karakteristik fisik.
C.Gerakan Lay Up Shoot
Dalam
permainan bola basket pada tehnik dasar lanjutan dikenal istilah LayUp Shoot yaitu suatu jenis gerakan
shooting atau memasukkan bola ke Ring basket
dari jarak dekat, menggunakan ritme hitungan satu-dua, dengan cara berlari
menggunakan 2 langkah lebar. Lay Up Shoot ini dapat di lakukan dari samping kanan basket atau dari samping kiri, dan
juga bisa dilakukan dari depan.
Adapun urutan gerakannya sebagai
berikut :
1.Ketika lay-up dengan tangan kanan, awali dari sisi
kanan lapangan
2.Pegang bola dengan kedua tangan
3.Pandangan mata tertuju pada sasaran (kotak kecil di
atas ring basket)
4.Saat berjarak 2 langkahdari ring basket,taruh berat
badan pada kaki kanan
5.Angkat bola ke arah ring basket
6.Ambil langkah panjang dengan kaki kiri, Angkat lutut
kanan
7.Angkat bola ke atas kepala untuk melakukan shoot
8.Lompat setinggi mungkin
9.Lakukan shoot saat berada di puncak lompatan
10.Pantulkan bola dengan lembut di papan
11.Jika lay-up dilakukan dari kiri, lakukan langkah-langkah di atas
tetapi menggunakan
kaki yang berlawanan (Dari Permainan SampaiPertandingan : Gerhard Stocker dk,)
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Perencanaan
Metode
penelitian yang digunakan menggunakan penelitian tindakankelas (Classroom
Action Research), bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah melalui penerapan langsung
di kelas atau tempat kerja. Penelitian ini direncanakan 2 siklus sudah
berhasil.
Penelitian
ini juga di bantu oleh 2 orang observer yang bertugas sebagai pengamat
pembelajaran.Penelitian tindakan kelas ini dilakukan karena proses pembelajaran
Lay Up Shoot pada siswa kelas 9E belum
dicapai hasil yang optimal, hal ini dikarenakan metode yang digunakan
sebelumnya kurang tepat. ini dibuktikandari hasil nilai yang didapat
masih jauh dari apa yang diharapkan. Maka perlu dibuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan Standar Kompetensi
dan Kompetensi dasar, persiapan sarana dan prasarana penelitianserta menentukan
indikator kinerja.
Untuk menyempurnakan rencana pembelajaran yang
lebih baik daripada pra siklus.
Perlu perubahan metode yang lebih tepat sehinggadicapai hasil yang
maksimal, maka pada penelitian ini menggunakan Metode tutorial teman sebaya.
B.Prosedur pelaksanaan tindakan &
pengamatan
1.Siklus I, meliputi :
Pendahuluan, kegiatan pokok dan
penutup.
Pendahuluan :
Dalam
pendahuluan ini dilakukan pemanasan selama 10 menit dalam bentuk permainan-permainan
yang mengacu pada kerjasama, misalkanlari
bersambung dengan cara memegang bahu temannya. Setelah pemanasan selesai kemudian siswa di bariskan
dan dibuat kelompok-kelompok kecil yaitu 5 – 6 anak tiap kelompok, pada
tiap kelompok ada1 anak yang sudah bisa atau
pandai melakukan gerakan Lay Up Shootyang bertugas sebagai Tutor Teman
Sebaya.
Kegiatan pokok :
Pada kegiatan pokok guru menjelaskan materi Lay Up Shoot
yang akandipraktikkan pada masing-masing
kelompok kecil dan memberi tugasdengan dibantu siswa yang pandai
bertugas untuk menjadi tutor teman sebaya.
Selanjutnya pada masing-masing kelompok diberikan waktuselama 25 menit
untuk mempraktikkan materi yang telah disampaikan.Pada 25 menit pertama selesai selanjutnya diadakan evaluasi dari masing-masing
kelompok untuk melihat kemajuan dari tugas yang telahdiberikan. Pada kesempatan ini guru memberikan motivasi dan perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan. Kegiatan
ini dilakukanselama 10 menit dan
dilanjutkan kembali 25 menit yang kedua untuk mengulang materi dengan melaksanakan
perbaikan-perbaikan yangtelah disampaikan dengan dibantu tutor teman
sebaya.
Penutup :
Setelah 25 menit kedua selesai
anak-anak diistahatkan. Sambilrmelakukan penenangan guru melakukan evaluasi sekaligus
memberimotivasi pada anak yang belum bisa
melakukan gerakan Lay Up Shoot.Kegiatan penutup ini dilakukan selama 10 menit.
2. Siklus II.
Siklus
II sama dengan siklus I hanya pada siklus II lebih ditekankan pada fungsi sebenarnya, siswa
yang menjadi tutor teman sebaya diberimateri
tersendiri yaitu dengan memberikan pemantapan materi danarahan-arahan bagaimana
cara atau tehnik penyampaian materi padatemannya dan diberikan tanggung jawab
penuh selama kegiatan pokok berlangsung,
Dengan ini Tutor Sebaya akan merasa bangga
atas perannya dan juga belajar dari pengalamannya. Hal ini membantu memperkuat apa yang telah dipelajari
dan diperolehnya atas tanggung jawab
yang dibebankan kepadanya. Ketika mereka belajar dengan“Tutor Sebaya”,
peserta didik juga mengembangkan kemampuan yang lebih baik untuk mendengarkan, berkonsentrasi, dan memahami apayang
dipelajari dengan cara yang bermakna.
C.Refleksi
Perlu
adanya pembahasan melalui diskusi teman sejawat dan masukandari para ahli
dibidang penelitian. Yaitu membahas antara siklus – siklustersebut untuk dapat menentukan
kesimpulan atau hasil dari penelitian.
D.Latar dan Subjek Penelitian
1.Obyek
penelitian
Obyek
dalam peniltian ini adalah siswa kelas 9E SMP Negeri 2 Pamotan jumlah siswa 32 anak. Pertimbangan penulis mengambil subyek penilitian
tersebutdimana siswa kelas 9E SMP Negeri 2 Pamotan masih belum optimal
dalammelakukan gerakan Lay Up Shoot.
2.Tempat
Penelitian.
Dalam penilitian ini penulis mengambil
lokasi di SMP Negeri 2
Pamotan penulis mengambil lokasi atau tempat
ini dengan pertimbangan bekerja pada sekolah tersebut, sehinggamemudahkan dalam
mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penlitian
yang sangat sesuai dengan profesi penulis.
3. Waktu Penelitian
Dengan beberapa pertimbangan dan alasan
penulis menentukanmenggunakan waktu penelitian selama 3 bulan Agustus s.d
Oktober.Waktu dari perencanaan sampai
penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada semester I Tahun
pelajaran 2013/2014.
4. Lama Tindakan
Waktu
untuk melaksanakan tindakan pada bulan Oktober, mulai dari siklusI, dilanjutkan
dengan Siklus II.
E.Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen
pengumpulan data : catatan observasi guru, catatanobservasi
siswa, daftar pertanyaan untuk interview, daftar nilai praktik melakukan gerakan Lay Up Shoot.
Sedangkan
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
1.Observasi
Peneliti
menggunakan metode observasi sistematik yaituobservasi yang mempunyai kerangka
dimana kerangka tersebut berisiaspek-aspek
dari perilaku yang hendak di ukur. Adapun kontrol validitasdan reliabilitas dari observasi sistmatik adalah
penggunaan observer lebih dari satu orang (Hadi 2001,h.136-154). Observasi
pada penelitianini dilaksanakan pada bulan september s/d oktober, dengan
tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa
kelas 9E melakukan gerakan Lay UpShoot dengan menggunakan metode
tutorial teman sebaya.
2.Wawancara
Peneliti
menggunakan metode wawancara karena peniliti inginmenggali lebih
dalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa kelas 9E melakukan
gerakan Lay Up Shoot dengan menggunakan metode tutorial teman sebaya. Jenis yang
digunakan dalam
penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin, yaitu wawancara yang dilaksanakan secara bebas, tetapi tetap pada
topik yang telah ditentukan
sebelumya. Adapun untuk mengontrol validitas dan reliabilitas dari wawancara ini, peneliti menggunakan lebih dari satu pewawancara, (Hadi 2001, h.205-206).
Wawancara pada penelitian ini dilaksanakan
pada bulan oktober 2013 terhadap 32 siswa kelas 9E.
Metode
wawancara ini menggunakan guide interviu yaitu pertanyaan- pertanyaan
dengan tujuan menggali informasi tentang latar belakang tinggi
atau rendahnya kemampuan siswa dalam menggunakan metodetutorial teman sebaya. Pertanyaan-pertanyaan yang
dipakai dalam wawancara ini, menggunakan dasar dari aspek-aspek minat
belajar yaitu kesenangan, kemauan, kesadaran, dan perhatian.
3.Dokumentasi
Teknik
pengumpulan data dengan menggunakan metodedokumentasi diperlukan sebagai sumber data otentik. Adapun
data-data yang digunakan penulis adalah nilai praktik melakukan gerakan Lay Up Shoot
pada siswa kelas 9 siswa SMP Negeri 2 Pamotan tahun 2011-2012
F.Teknik analisis data
Tehnik
analisa data dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap
pengumpulan data. Dalam analisa data masalah-masalah yang menjadi perhatian
penelitian di bahas dengan observer yang membantu pelaksanaan
penelitian.Pada proses analisis dibahas apa
yang diharapkan terjadi, apa yangkemudian
terjadi, mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan, apa penyebabnya
atau ternyata sudah terjadi seperti yang diharapkan, dan apakah perlu
dilakukan tindaklanjut.
G.Penyiapan partisipan
Agar dalam pelaksanaan pembelajaran
dalam penelitian dapat berjalandengan baik maka perlu adanya penyiapan partisipan, yaitu
: di tunjuk 2 orang guru sebagai observer yaitu bertugas sebagai pengamat pada
jalannya proses
pembelajaran, dan 2 orang guru untuk melakukan interview yaitu
bertugas
mewawancarai siswa.
H.Jadwal Penelitian
No
|
Jenis Kegiatan
|
Minggu ke…
|
|||
I
|
II
|
III
|
IV
|
||
1
|
Perencanaan
|
|
|
|
|
2
|
Proses Pembelajaran
|
|
|
|
|
3
|
Evaluasi
|
|
|
|
|
4
|
Pengumpulan Data
|
|
|
|
|
5
|
Analisin Data
|
|
|
|
|
6
|
Penyusunan Hasil
|
|
|
|
|
7
|
Pelaporan Hasil
|
|
|
|
|
I.Rancangan Anggaran
Biaya dari penelitian ini menjadi tanggung jawab
peneliti, adapun biayatersebut kurang lebihnya sampai dengan selesainya
pembuatan laporanadalah
:
1. Fotocopy proposal dan laporan : Rp.
20.000,00
2. Kertas HVS A4 80 grm 1 rim : Rp .30.000,00
3. Jilid proposal dan laporan : Rp. 10.000,00
4. lain – lain : Rp. 20.000,00
JUMLAH : Rp. 80.000,00
DAFTAR PUSTAKA
Chaplin, JP. (1997).Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT
RajaGrafindoPersada
Gerhard Stocker dk, 2011.Bola Basket : Dari Permainan Sampai
Pertandingan,
Gramedia Jakarta, PT
Hadi, Sutrisno 2001 Metodologi Research Jilid 2, Yogyakarta, Penerbit
ANDI .
Hisyam Zaini
dalam Suyitno Amin. 2004.Dasar-Dasar Proses PembelajaranMatematika. Bahan Ajar S1 Program Studi Pendidikan Matematika.Semarang : UNNES.
Jan Collingwood dalam Aria Djalil
dkk, 1997
metode penelitian, buku 2.Jakarta.
Kuswaya Wihardit dalam Aria Djalil
dkk, 1997
metode penelitian, buku 2. Jakarta.
Miller (1989) dalam Aria Djalil dkk,
1997 Metode penelitian, buku 2. Jakarta.
Robbins,
Stephen P. (2001). Perilaku Organisasi: Kontroversi. Aplikasi.
Edisi Bahasa Indonesia. Jilid I. Jakarta: Prenhallindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar