Kamis, 21 Mei 2020

TEKNIK MASSAGE YANG BENAR


Massage adalah seni gerak tangan yang bertujuan untuk mendapatkan kesenangan dan memelihara kesehatan jasmani. Gerak tangan secara mekanis ini akan menimbulkan rasa tenang dan nyaman bagi penerimanya.
Massage memiliki peran yang luar biasa dalam kehidupan, massage bisa mempengaruhi proses-proses fisiologi dalam tubuh. Sekarang semakin dimengerti oleh banyak orang bahwa massage sangat dibutuhkan untuk tetap terbinanya kebugaran jasmani walaupun hanya menggunakan manipulasi yang sangat sederhana sebagai reaksi alamiah tubuh. 
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, massage adalah tindakan instingtif yang dilakukan dengan dengan manipulasi tertentu, seperti mengurut, menggosok, memukul, dan menekan pada bagian tubuh tertentu yang dapat menghasilkan efek fisiologis, profilaktis, dan terpeutis bagi tubuh.
Massage merupakan suatu pengetahuan yang mempunyai hubungan erat dengan tubuh manusia. Karenanya bila seseorang mempelajari massage harus terlebih dahulu mengetahui ilmu-ilmu tentang tubuh manusia seperti, anatomi, fisiologi, kinesiologi dan kesehatan. Massage dapat dipelajari oleh semua orang dari berbagai lapisan masyarakat, baik secara alamiah maupun ilmiah, dari cara tradisional sampai modern, menggunkan alat yang dirancang dengan gerakan otomatis.
Dalam olahraga umum dan kebugaran jasmani, pengetahuan massage merupakan penunjang yang sangat penting dihadapkan dengan akibat gerakan otot seseorang setalah berolahraga maupun aktivitas pekerjaan fisik. Setelah latihan jasmani yang berat akan timbul kelelahan otot, di mana diperlukan suatu proses pemulihan yang cepat di sini perlu pemberian massage. Dengan massage secara sederhana dan benar dapat membantu memperlancar sistem peredaran darah dan mengurangi kekakuan otot pada tubuh, sehingga akan segar kembali, kondisi tubuh tetap terpelihara dengan baik.
     
      TUJUAN MASSAGE
Pada dasarnya massage bertujuan memperbaiki sirkulasi, membantu absorpsi (penyerapan), sekresi ( pengeluaran, serta memperlancar distribusi energi dan nutrisi ke dalam jaringan, memperbaiki tonus otot dan fungsi syaraf.
Hasil Massage adalah:
• Menjaga tubuh secara umum dalam kondisi yang lebih baik.
• Mencegah cedera dan hilangnya mobilitas.
• Merawat dan memulihkan mobilitas pada cedera jaringan otot.
• Meningkatkan kinerja.
• Memperluas keseluruhan kehidupan karir olahraga Anda

      MACAM-MACAM MASSAGE
1. Sport Massage
Massage yang khusus digunakan atau diberikan kepada orang-orang yang sehat badannya, terutama olahragawan.
Diberikan hanya kepada orang yang sehat
Macam dan cara memijatnya lebih diutamakan kepada pengaruhnya terhadap kelancaran peredaran darah, Merangsang persyarafan, membersihkan dan menghaluskan kulit, Mengurangi atau menghilangkan ketegangan syaraf dan mengurangi rasa sakit, hingga dapat menidurkan pasien.
Contoh: Sport MASASE BUGAR & BERPRESTASI
2. Segment Massage
Massage yg ditujukan utk membantu penyembuhan thdp gangguan/kelainan-kelainan fisik, terutama disebabkan oleh cuaca, kerja yang kelewat batas, perkosaan atau paksaan (trauma) pada badan serta kelainan pisik yang disebabkan oleh penyakit tertentu.
Contoh: kekakuan persendian sesudah terjadinya radang sendi (arthritis), kelayuan atau kelumpuhan otot karena berkurangnya fungsi syaraf, distorsi atau keseleo pada sendi, rasa nyeri pada tengkuk, sakit boyok pegel” dan sebagainya.
Macam Sg.Massage shiatsu, Tsubo, Xigong,Refleksi, Frirage, dll.
3. Cosmetic Massage
massage yang khusus ditujukan untuk memelihara serta meningkatkan kecantikan dan keindahan, baik kecantikan muka maupun keindahan tubuh beserta bagian-bagiannya.
4. Macam Massage yang lain
   Massage untuk merangsang jantung, erotic massage, sensuele-massage, serta bentuk-bentuk massage yang lain.

      TEKNIK MASSASE
Yang termasuk teknik massage adalah :
1. Manipulasi massage
2. Pelaksanaan massage
3. posisi pasien
4. Penggunaan alat-alat massage

Macam-macam gerakan massage dan manfaatnya

Mengusap (Efflurage/strocking)
Adalah gerakan mengusap dengan menggunakan telapak tangan atau bantalan jari tangan. Gerakan ini dilakukan sesuai dengan peredaran darah menuju jantung maupun kelenjar-kelenjar getah bening. Manfaat gerakan ini adalah merelaksasi otot dan ujung-ujung syaraf.

Meremas (Petrisage)
Adalah gerakan memijit atau meremas dengan menggunakan telapak tangan atau jari-jari tangan. Teknik ini digunakan pada area tubuh yang berlemak dan jaringan otot yang tebal.

Friction
Adalah gerakan melingkar kecil-kecil dengan penekanan yang lebih dalam menggunakan jari atau ibu jari. Gerakan ini hanya digunakan pada area tubuh tertentu yang bertujuan untuk penyembuhan ketegangan otot akibat asam laktat yang berlebih.

Menggetar (vibration)
Adalah gerakan menggetar yang ditimbulkan oleh pangkal lengan dengan menggunakan telapak tangan ataupun jari-jari tangan.

Memukul (tapotement/ tapotage)
Adalah gerakan menepuk atau memukul dan bersifat merangsang jaringan otot, dilakukan dengan kedua tangan bergantian. Untuk memperoleh hentakan tangan yang ringan, tidak sakit pada klien tapi merangsang sesuai dengan tujuannya, maka diperlukan fleksibilitas pergelangan tangan. Tapotement tidak boleh dikenakan pada area yang bertulang menonjol ataupun pada otot yang tegang serta area yang terasa sakit atau nyeri.
Variasi gerakan tapotement, yaitu :
  • Memukul (beating)
  • Mencincang (hacking)
  • Menepuk (clapping)
Hal- hal yang harus diperhatikan dalam massage
Untuk mencapai hasil massage yang semaksimal mungkin sesuai tujuaan dan manfaatnya, serta untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terhadap keselamatan klien maka perlu memperhatikan hal-hal berikut :
  1.  Cek kontra indikasi seperti Tumor (bengkak), colour (hematoma/ memar), dolor (suhu panas tubuh), fraktur ,varises, awal kehamilan, penyakit kulit, jantung , diabetes, epilepsy (memerlukan nasehat dokter)
  2. Persyaratan therapist ; tidak boleh memelihara kuku jari panjang, tidak mengenakan perhiasan, kondisi sehat dan melaksanakan sanitasi, menjaga konsentrasi dan fleksibilitas tangan harus dikuasai selain pengetahuan-pengetahuan dasar yang berkaitan dengan massage. Sikap ramah dan penuh perhatian sebagai pelayan pada klien.

Gerak ( movement ) dan Irama (rythme)
Gerak (movement) teknik massage
Untuk mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan massage maka harus dipahami dengan benar bagaimana seseorang melakukan gerakan gerakan dari tiap teknik gerakan sesuai dengan tujuan dan area tubuh yang dimassage.
Irama (rythme)
Adalah interval antara gerakan ke gerakan dimana hal tersebut akan sangat mempengaruhi rangsangan pada bagian bagian tubuh yang dimassage maupun kenyamanan bagi klien itu sendiri. Massage yang baik adalah bila irama gerakan teratur, stabil serta tidak terlalu cepat ataupun lambat.
Tangan Seorang Masseur/Masseuse
Tangan yang ideal untuk melakukan masase adalah yang lebar, penuh kelembutan, hangat, dengan sentuhan yang sensitif dan enak (nyaman). Tangan yang lembab dan selalu berpeluh merupakan ciri tangan yang kurang sesuai untuk pekerjaan ini. Kalau memang terpaksa dapat digunakan spiritus atau alcohol untuk mengurangi keluarnya keringat dari telapak tangan.
Untuk menjaga kondisi dan kekuatan tangan pada saat melakukan masase, seorang masseur/masseuse hendaknya juga melakukan latihan-latihan misalnya : push up, angkat barbell dan hand grip. Selain itu keterampilan tangan harus dilatih untuk meningkatkan ketepatan, kecepatan dan kelembutan.

Arah Gerakan Tangan
Gerakan tangan yang benara dari seorang masseur/masseuse adalah ke arah centripetal yaitu gerakan tangan yang mengikuti pembuluh darah balik (vena) yang membawa darah kotor ke jantung.
Pada bagian-bagian di bawah jantung harus diarahkan ke atas (ke arah jantung), sedangkan pada bagian tubuh di atas jantung terutama leher sebagai jembatan penghubung kepala harus diarahkan ke bawah (ke arah jantung) melalui pembuluh darah balik (vena).
Manipulasi Pada Pasien
Manipulasi atau Pegangan yang dilakukan seorang masseur/masseuse dilakukan dengan tekanan yang cukup disesuaikan kondisi si pasien dan penuh perasaan sehingga mendatangkan rasa enak (nyaman) pada pasien yang bersangkutan.
Pada saat melakukan masase, tangan masseur/masseuse harus dalam keadaan rileks, tidak kaku atau tegang. Jika perlu harus menggunakan berat badanya untuk memberikan tambahan tekanan, tetapi tetaplah harus dalam batas-batas yang sesuai menurut kebutuhannya, sehingga tidak sampai menimbulkan bercak-bercak merah (memar) yang menimbulkan rasa sakit.
Masseur/masseuse tetap harus memusatkan perhatiannya terhadap tugas yang dihadapi dan selalu sensitif (peka) terhadap segala perubahan-perubahan yang terjadi pada si pasien. Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian antara lain :
  1. Keadaan kulit, misalnya kulit yang kasar, suhu (dingin/panas) atau warna kemerah-merahan
  2. Keadaan abnormal pada jaringan di bawah kulit, misalnya pembengkakan (haematome), pengerasan atau penebalan (miogelosen), jaringan yang lunak, otot kaku atau kejang-kejang.
  3. Pergeseran pada sendi atau perubahan dalam luas gerak persendian.
  4. Tanda-tanda kelelahan, kesulitan dalam pernafasan dan lain-lain.

Posisi Pasien
Seorang pasien yang akan dimasase hendaknya mengambil posisi serileks mungkin, agar bagian yang akan dimasase tidak mengalami ketegangan (kendor).
Keadaan rileks dari pasien ini sangatlah penting, agar manipulasi yang diberikan memperoleh hasil yang sebaik-baiknya, selain itu keadaan rileks akan memberikan istirahat jasmani dan rohani. Hal ini diperlukan mengingat banyak orang yang mengalami kesibukan, ketegangan dan kecemasan dalam kehidupan sehari-hari. Terkadang jika seorang pasien diminta untuk rileks, tanpa disadari ia justru menimbulkan ketengangan pada anggota tubuhnya, hal ini timbul karena ada perasaan cemas, takut sakit atau asing terhadap keadaan sekitarnya.
Untuk melihat apakah si pasien benar-benar dalam keadaan rileks selama perawatan diberikan, maka dapat di tes dengan memberikan manipulasi dengan sedikit gerakan pasif yaitu mengangkat salah satu anggota badan ke atas dan kemudian dibiarkan jatuh. Jika masih ada ketengangan, maka pasien diminta berbaring lagi seakan-akan tidak bertenaga sama sekali.
Pasien harus dalam keadaan hangat selama dimasase, dan diharapkan tidak terhembus oleh angin, meskipun di dalam ruangan terdapat banyak ventilasi. Selain itu selama di masase, bagian tubuh yang tidak di masase harus ditutup atau diselimuti. Hal tersebut perlu diperhatikan agar pasien tetap dalam kondisi nyaman dan efek masase dapat dirasakan secara maksimal.                     Beberapa posisi yang dianjurkan selama kegiatan masase antara lain :
  1. Posisi Tidur Telungkup
Posisi tidur telungkup yang baik adalah kedua lengan lurus ke bawah di samping badan, kepala dipalingkan ke samping dan diletakkan diatas bantal yang tidak terlalu tinggi atau bila tidak ada bantal dapat melibatkan kedua tangan yang diletakkan di bawah dagu. Jika terdapat bangku masase yang lebih modern, biasanya posisi kepala diletakkan pada bagian yang berlubang dengan hiasan dibawah sebagai penyegar pandangan (misalnya : bunga segar yang diletakkan di baskom).
Posisi lengan yang di samping badan hendaknya jangan sampai terkulai ke bawah, karena akan banyak darah yang mengalir ke lengan sehingga terjadillah pembendungan. Oleh karena itu lengan diletakkan di samping badan, dengan jari-jari serta telapak tangan menghadap ke atas.
Untuk menjaga agar kaki bawah (sendi pergelangan  kaki : engkel) tidak terlalu bengkok yang menyebabkan rasa sakit berilah alas dengan guling di bawah kura-kura kaki. Jika ada pasien yang bentuk badannya tinggi dapat digunakan cara yaitu meletakkan kakinya pada tepi bangku masase dengan diberi alas bantal tipis atau handuk yang dilipat, dan apabila pada posisi telungkup ada pasien yang merasa sakit pada daerah lutut, berilah alas berupa handuk atau bahan lain, sehingga tempurung lutut akan terlindungi.
  1. Posisi Tidur Telentang
Untuk memasase tubuh bagian depan, maka posisi pasien harus tidur telentang dan lengan diletakkan di samping badan. Letakkan bantal yang tidak terlalu tinggi di bawah kepala dan guling atau gulungan handuk di bawah lutut untuk menghindari rasa sakit pada saat melakukan tekanan pada paha bagian depan (quadriceps).
  1. Posisi Duduk
Posisi duduk yang lebih baik adalah pantat diletakkan pada alas kursi, sedangkan pinggang-punggung pada kondisi bersandar. Kaki, tangan, leher dan kepala dalam keadaan rileks, dan tidak ada bagian tubuh yang kontraksi sedikitpun.
Tempat duduk yang baik adalah bangku masase, tetapi jika tidak ada dapat memakai kursi biasa yang kerangkanya memenuhi syarat secara otomatis, dan sikap masseur/masseuse pada saat memasase dalam posisi berdiri.

Penggunaan Bahan Pelicin
Beberapa macam bahan pelican yang dapat digunakan dalam melakukan masase, antara lain :
  1. Berupa minyak cair : baby oil, minyak zaitun, minyak aroma terapi (almond, lavender dll), minyak kelapa (ikan dorang), dll.
  1. Berupa bedak : baby talk, salycil talk, dll.
  2. Berupa bahan cair beraroma : hand body, citra, dll.
  3. Berupa vaselin : balsem, vicks, avitson, dll.
  4. Berupa cream : counterpain, stop-x, rheumason cream, dll.
  5. Berupa sabun : sabun mandi, sabun cuci, dll.
Dari berbagai persyaratan bahan pelican yang dikemukakan di atas, maka ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
1.      Tidak mengganggu kulit pasien, misalkan yang tidak tahan rheumason karena panasnya, tidak perlu diberikan karena akan menimbulkan panas yang berlebihan dan rasa tidak nyaman.
2.      Tidak berbau terlalu tajam sehingga mengganggu pasien.
3.      Tidak terlalu cepat menguap.
4.    Selesai masase hendaknya di bersihkan dengan handuk, jangan sampai banyak pelican yang tertinggal pada kulit.




By: Edy ZaidaN