Senin, 02 Desember 2013

Rambu-rambu penyusunan RPP tematik

3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematik Presentation Transcript

  • 1. RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP PPT – 3.1-1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
  • 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. 2. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis. 3. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. 4. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan. 2
  • 3. Komponen RPP ( Standar Proses No 65 Th 2013) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Identitas Sekolah Tema/Subtema Kelas/ semester Materi Pokok Alokasi Waktu Tujuan pembelajaran Kompetensi dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Materi Pembelajaran Alokasi waktu Metode pembelajaran Media Pembelajaran Sumber belajar Langkah-langkah Pembelajaran Penilaian hasil Pembelajaran KD - KI 1 KD – KI 2 KD – KI 3 Indikator ..... Indikator .... KD – KI 4 Indikator... Indikator ... 3
  • 4. Komponen RPP  Pada kurikulum 2013, istilah standar kompetensi tidak dikenal lagi. Namun muncul istilah kompetensi inti.  Kompetensi inti o Gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan tema o Kemampuan yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran 4
  • 5. Prinsip Penyusunan RPP 1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik. 2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik. 3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis. 4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut. 5. Keterkaitan dan keterpaduan. 6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. 5
  • 6. Langkah Penyusunan RPP Pelaksanaan Proses Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi b. Elaborasi c. Konfirmasi (ditambah pendekatan scientific) 3. Kegiatan Penutup 6
  • 7. Langkah Penyusunan RPP (Lanj) 1. Kegiatan Pendahuluan o Orientasi • Memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda yang menarik, memberikan illustrasi, menampilkan slide animasi (jika memungkinkan), fenomena alam, fenomena sosial, atau lainnya. o Apersepsi • Memberikan apersepsi awal kepada peserta didik tentang tema yang akan diajarkan. 7
  • 8. Langkah Penyusunan RPP (Lanj) 1. Kegiatan Pendahuluan o Motivasi • Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari tema yang akan diajarkan. o Pemberian Acuan • Berkaitan dengan tema yang akan dipelajari. • Acuan dapat berupa penjelasan tema dan materi dari beberapa mata pelajaran. • Pembagian kelompok belajar. • Penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran). 8
  • 9. Langkah Penyusunan RPP (Lanj) 2. Kegiatan Inti o Proses pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. o Dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik. o Menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan tema, yang dapat meliputi proses • • • • Eksplorasi; Elaborasi; Konfirmasi; dan Pendekatan Scientific 9
  • 10. Langkah Penyusunan RPP (Lanj) 3. Kegiatan Penutup o Kegiatan guru membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman/simpulan. o Pemberian tes atau tugas, dan memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan. Pada langkah pembelajaran dalam RPP pengembangan sikap, keterampilan dan pengetahuan harus tampak. Kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan ilmiah atau scientific approach pada proses pembelajaran. 10
  • 11. Contoh Format RPP Satuan Pendidikan : …………………………………….. Kelas/Semester : …………………………………….. Tema : …………………………………….. Sub Tema : …………………………………….. Pertemuan Ke- : …………………………………….. Alokasi Waktu : …………………………………….. A. Kompetensi Inti B. Kompetensi Dasar C. Indikator Pencapaian Kompetensi D. Tujuan pembelajaran E. Materi ajar F. Metode pembelajaran 11
  • 12. Lanjutan………… G Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan Deskripsi Alokasi Waktu …………………………………………………… …………………… Inti Penutup H Alat dan Sumber Belajar - Alat dan Bahan - Sumber Belajar I Penilaian Proses dan Hasil Belajar - Teknik - Bentuk - Instrumen (Tes dan Nontes) - Kunci dan Pedoman penskoran - Tugas Terima Kasih 12

Jumat, 27 September 2013

CONTOH HASIL LAPORAN PTK PENJASORKES LENGKAP


Posting ini sekedar untuk study banding buat teman-teman guru Penjasorkes yang mau menulis PTK, semoga dengan membaca contoh laporan di bawah ini anda bisa semakin jelas tentang cara membuat hasil laporan PTK.
Setelah membaca posting ini jangan lupa menuliskan pesan ya brow....!

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia, hasil yang diharapkan itu akan dapat dicapai dalam waktu cukup lama. Oleh karena itu, jasmani dan olahraga terus ditingkatkan dan dilakukan dengan kesabaran dan keikhlasan. Hal ini tentu diperlukan suatu tindakan yang mendukung terciptannya pembelajaran yang kondusif.
Pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran permainan Bola Voli di beberapa sekolah, menunjukkan bahwa banyak ditemukan masalah, kurangnya penguasaan ketampilan tehnik, maka perlu diajarkan secara mendalam tentang tehnik dasar permainan bola voli.
Sehubungan dengan masalah itu terutama Passing, anak didik perlu diajarkan macam-macam Passsing. Sesuai dengan perkembangannya, Passing dalam permainan bola voli dikenal ada tiga, yaitu:Passing Bawah, Passing Samping, dan Passing Atas, akan tetapi Passing Bawah yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi ( menurut Bainil ).
Berdasarkan dari hal itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “ Upaya Mengatasi Kesulitan pada Passing Bawah “, karena pada hal ini sangat penting dicari solusinya.
B. Pembatasan Masalah
Untuk membatasi ruang lingkup penelitian penulis membatasi masalah sebagai berikut :
1. Upaya meningkatkan ketrampilan tehnik Passing Bawah dalam permainan bola voli.
2. Upaya meningkatkan Passing Bawah ini khusus untuk siswi pada kelas V SD Negeri 06 Giri Mulya.
C. Rumusan Masalah
Untuk membatasi ruang lingkup penelitian, maka penulis membuat masalah yang akan dibahas pada laporan ini dibatasi beberapa rumusan masalah antara lain sebagai berikut :
1. Faktor apakah yang menyebabkan anak kesulitan melakukan Passing Bawah ?
2. Bagaimana cara mengatasi kesulitan anak melakukan Passing Bawah pada permainan bola voli di kelas V SD Negeri 06 Giri mulya?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
• Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana kondisi pengajaran Passing Bawah bola voli di kelas V SD Negeri 06 Giri mulya.
2. Mengetahui faktor – faktor yang menghambat penguasaan Passing Bawah bola voli yang baik dan benar pada siswa kelas V SD Negeri 06 Giri mulya.
3. Mencari cara mengatasi masalah yang dihadapi siswi kelas V SD Negeri 06 Giri mulya.
4. Memperoleh pengalaman dalam menyelenggarakan penelitian sederhana.
• Manfaat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru, peneliti, dan bagi sekolah yang bersangkutan, yaitu SD Negeri 06 Giri mulya.
a. Siswi
• Siswa dapat mengetahui betapa pentingnya permainan bola voli.
• Siswa dapat melakukan tehnik Passing Bawah dalam permainan bola voli.
b. Guru
• Sebagai bahan masukan dan menambah ilmu pengetahuan dari tehnik passing Bawah dalam permainan bola voli.
• Meningkatkan kualitas kemitraan antara sekolah dengan ekstern sekolah.
c. Penulis
• Untuk melihat sejauh mana kemampuan siswa dalam melakukan tehnik Passing Bawah dalam permainan Bola Voli.
• Sebagai bahanperbandingan antara ilmu yang didapat dari lembaga dengan yang didapat dari lapangan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. Sejarah
Permainan bola voli di ciptakan oleh William .G. Morgan pada tahun 1895. Ia adalah seorang pembina Pendidikan Jasmani pada Young Men Christian Association (YMCA). Di Kota Hal Yake, Massachusetts, AS. Mengingat Turnamen Bola Voli pertama ( 1947 ) di Polandia pesertanya cukup banyak, pada tahun 1948 IVBF ( International Volley Ball Federation ) didirikan oleh 15 negara.
Indonesia mengenal bola voli sejak tahun 1928 pada zaman penjajahan Belanda, kemudian pada tanggal 22 Januari 1955 PBVSI ( Persatuan Bola voli Seluruh Indonesia ) didirikan dan juga pertadingan bola voli masuk secara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di Yogyakarta.
Indonesia pertama kalinya dalam sejarah pervolian Indonesia PBVSI mengirimkan Tim Bola Voli Yunior ke juaraan dunia di Athena, Yunani dari 3 – 12 September 1989, yakni melatih tim tersebut adalah Yano Hadian dibantu oleh Traimer Kanwar serta pelatih dari Jepang Hideto Mishaka.
2. Pengertian Bola Voli
Bola voli adalah suatu bentuk permainan yang dimainkan dua regu berjumlah 6 orang dengan tujuan mematikan bola di daerah lawan.
Tehnik adalah suatu proses membuktikan dalam praktek dengan sebaik mungkin dalam cabang bola voli. Adapun ketrampilan tehnik sebagai berikut :
a. Servis ( untuk mengawali permainan )
b. Passing ( menerima bola )
c. Umpan ( menyajikan bola )
d. Spike ( melakukan serangan )
e. Bendung ( blok atau menghadang serangan )
f. Receive ( menjaga bola menyentuh lantai )
Tujuan utama melakukan passing bawah adalah mempercepat laju bola dan jalannya bola laju kencang dari bawah ke atas. Tehnik passing bawah meliputi :
a. Sikap permulaan
- Kaki ditekuk pada lutut
- Telapak kaki keduanya melekat pada lantai dengan posisi yang sama.
- Badan condong kedepan ± 90°.
- Kedua tangan lurus kebawah serong kedepan.
- Bidang perkenaan dibuat selurus mungkin.
b. Sikap perkenaan
- Bola diterima dari lawan dan dikembalikan..
- Lurus dengan keadaan yang seimbang.
- Ayunan tangan memukul kkeatas dan kedepan.
- Perkenaan bola usahakan sejangkauan lengan dan gerakan pergelangan tangan aktif supaya bola berjalan top spin.
c. Sikap akhir
Sikap perkenaan bola gerakan dilanjutkan dengan langkah kedepan atau kebelakang dan pandangan kearah bola.
3. Perkembangan bola volly
Dalam perkembangannya, sekarang permainan bola voli telah menjadi olahraga kompetitif resmi yang selalu diperlombakan dalam setiap pesta olahraga. Orientasi pembinaannya lebih mengarah pada pencapaian prestasi, akan tetapi nilai rekreasi tidak akan hilang bahkan akan selalu meningkat.
4. Bentuk –bentuk Latihan
a. Latihan tanpa bola
- Sikap badan membungkuk kaki dibuka dan lutut sedikit ditekuk.
- Lengan dirapatkan satu dengan yang lain saling berpegangan.
- Gerakan tangan diayun keatas dan kebawah.
Latihan ini berguna untuk melatih anak menerapkan tehnik-tehnik Passing Bawah pada permainan yang sebenarnya, ini dilakukan dalam waktu 15 menit.
b. Latihan dengan bola ( modifikasi )
Anak saling berhadapan dengan yang lainnya, yang satu memberikan bola dan yang satu memberikan lagi menerimanya dengan Passing Bawah. Untuk melatih tehnik passing bawah ini penulis melakukan modifikasi mengenai bola, bola yang dipakai adalah bola plastik dan bola sebenarnya. Bola plastik digunakan penulis agar tangan anak tidak sakit dan supaya anak bersemangat dalam melakukan Passing Bawah .
c. Latihan dengan net
Untuk melatih anak menggunakan tehnik Passing Bawah , maka penulis menggunakan net untuk mengetahui sebatas mana kemampuan anak dalam melakukan passing bawah. Latihan ini dengan cara melempar atau melambung bola, lalu anak berusaha mengambil bola tersebut dengan Passing Bawah dan usahakan bola melawati net atau melambung net.
d. Latihan bermain hanya menggunakan Passing Bawah.
Untuk menetahui berhasil atau belum kita meningkatkan tehnik Passing Bawah pada anak, maka kita melakukan permainan yang sebenarnya tetapi menerima bola diharuskan dengan Passing Bawah.
B. Kerangka Berfikir
Permainan bola voli selalu identik dengan permainan laki-laki karena permainan ini memerlukan olah fisik yang tinggi, dalam melakukan berbagai tehnik khususnya Passing Bawah, karena itu kurang diminati wanita. Permainan ini biasanya digemari oleh siswa, sedangkan siswi cederung kurang mengemari. Hal tersebut dikarenakan berbagai faktor seperti, kekuatan dan kelincahan . untuk itu agar masalah ini dapat teratasi maka penulis berupaya melakukan berbagai cara yang relevan untuk untuk meningkatkan tehnik passing bawah dalam permainan bola voli pada siswi melalui latihan intensif dan kondusif. Pemberian motivasi dan penguatan serta tidak lupa memperhatikan porsi latihan dengan perkembangan fisik dan psikis siswi.
BAB III
PELAKSANAAN PENELTIAN
A. Metode Penelitian
1. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode Tindakan Kelas ( Action Research)
2. Rencana penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tindakan yang didalam nya terdapat empat tahp kegiatan yaitu : perencanaan , pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi ( Kurt Lewis ; dalam Rochiati 2006) : keempat fase dari siklus PTK ini adalah :
Perencanaan
Refleksi Tindakan
Pengamatan
a. Tahap perencanan
Suatu perencanaan yang baik hendaknya memenuhi dua kriteria utama penelitian :
- Peneliti memahami perencanaan penelitian tersebut dengan baik.
- Perecanaan disusun untuk mempermudah penelitian tindakan tersebut.
b. Tahap observasi
Merupakan tahap pengamatan terhadap proses atau hasil pembelajaran bola voli pada kelas atau siswi yang menjadi objek. Prosedur ini dilakukan untuk mendapatkan data penelitian yang sesuai dengan kenyataan yang dihadapi.
c. Tahap refleksi
Tahap refleksi ini peneliti mengkaji , meihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan dengan menggunakan berbagai kriteria. Berdasarkan hasil reflesi ini peneliti bersama-sama rekan guru dapat merevisi untuk memperbaiki Penelitian Tindakan Kelas.
d. Evaluasi
Siswi diberi evaluasi atau latihan dalam meningkatkan ketrampilan Passing Bawah.
B. Pelaksanaan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini peniulis melakukan penelitian :
1. Tahap pelaksanaan tindakan pertama pada hari selasa 7 September 2010 dan tahap kedua pada hari selasa 21 September 2010.
2. Tempat pelaksanaan di SD Negeri 06 Giri mulya.
C. Alat Pengumpulan Data
a. Metode Observasi
Penulis melihat secara langsung tentang keadaan atau kondisi siswi SD Negeri 06 Giri mulya.
b. Wawancara
Peneliti menggali informasi dengan berkomunikasi lansung dengan siswi SD Negeri 06 Giri mulya tentang kebiasaan siswi menggunakan passing.
c. Evaluasi atau Tes
Pengumpulan dengan berbagai cara evaluasi agar peneliti mengetahui sejauh mana kemampuan siswi dalam menguasai passing bawah yang disesuaikan fakta yang ada dilapangan.
D. Analisis Data
Setelah data diperoleh terkumpul, maka data tersebut di dengan membandingkan data – data yang telah didapat terhadap hal – hal yang berkaitan dengan penelitian guna mendapatkan informasi yang baik dan mudah dipahami, kemudian hasil dari metode – metode diatas dilakukan evaluasi atau tes.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SD Negeri 06 Girimulya yang terletak di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu. Letak dan suasana SD cukup strategis yang cukup kondusif untuk melakukan proses belajar mengajar.
Dari segi fisik, bangunan SD ini cukup baik, walaupun ada beberapa gedung atau ruangan yang belum tersedia. Seperti Ruang guru dan perpustakaan. SD ini terdiri dari 9 ruangan, 6 ruag kelas, 1 ruang guru dan kepala sekolah ,ruang UKS, 1 gudang merangkap dapur, 1 WC guru da 1 WC siswa.
Jumlah murid di SD ini tergolong sedang untuk ukuran pedesaan, yaitu berjumlah 67 siswa. Mengenai sarana dan prasarana yang dapat medukung kegiatan olahraga yang tersedia di SD ini tergolong lengkap, khususnya untuk sarana bola voli yaitu : 1 lapangan boal voli, 2 buah net dan 2 buah bola voly. Ini adalah gambaran singkat tentang kondisi SD Negeri 06 Girimulya.
SIKLUS I
1. Perencanaan Tindakan
Ada beberapa perencanaan tindakan pertama yaitu :
a. Memilih siswa yang akan ikut dalam latihan tehnik Passing Bawah.
b. Mempersiapkan perangkat belajar mengajar,seperti : bola,net,dan lain –lain.
c. Melakukan pre-tes dengan tehnik passsing bawah.
2. Pelaksanaan Tindakan I
a. Waktu pelaksanaan tindakan atau latihan : Selasa, 7 september 2010 dan Selasa, 14 September 2010.
b. Tempat pelaksanaan : SD Negeri 06 Girimulya.
c. Kegiatan belajar mengajar disesuaikan dengan rencana kegiata, yaitu :
- Melakukan pre-tes selama 10 menit untuk memotivosi siswi menerima pelajaran atau latihan.
- Menjelaskan tehnik Passing Bawah dalam permainan bola voly.
- Guru membimbing siswi dann memberikan bantuan kepada siswi yang memmbutuhkannya.
- Guru mengadakan evaluasi.
3. Observasi Tindakan I
a. Kondisi pengajaran bola voli pada kelas V SD Negeri 06 Girimulya sebelumnya.
Pelaksanaan kegiatan bola voly pada kelas V terlihat kurang aktif. Sebelumnya guru hanya menyajikan pokok bahasan yang tercantum dalam kurikulum, sementara kurikulum sendiri tidak terdapat pokok bahasan permainan bola voli.
Disamping itu juga kurang mengaktifkan program ekstra kulikuler untuk memberikan pedalaman materi yang perlu di ajarkan di jam luar sekolah, khususnya pada permainan bola voli yang sangat memerlukan waktu latihan yang cukup lama.
Selain itu juga lingkungan tempat siswi pun sering diadakan permainan bola voli pada sore hari, akan tetapi sayang nya jarang sekali melibatkan siswi.
Dengan menggunakan metode wawancara, penulis mengadakan tanya jawab kepada orang tua / wali murid mengapa anaknya tidak di ikutkan pada program ekstrakulikuler, orang tua menjawab, kemauan anak itu sediri yang kurang tertarik pada perminan bola voli karena memang butuh waktu lama untuk menguasainya.
b. Faktor yang menghambat penguasaan tehnik Passing Bawah bola voli siswi kelas V SD Negeri 06 Girimulya ada beberapa faktor, yaitu :
- Faktor kekuatan
Disini masih banyak yang belum mampu menyebrangkan bola dikarenakan belum begitu kuat untuk menahan pukulan bola dari tempat lawan dan ditambah lagi kurangnya tehnik yang cepat.
- Faktor tehnik
Dilihat dari segi tehnik Passing Bawah siswi masih banyak melakukan kesalahan :
1. Sikap permulaan
- Kaki masih dalam keadaan lurus dan sejajar jarak antara kedua kaki masih terlalu lebar.
- Sikap badan belum terlalu condong kedepan, pada tahap ini akan menyebabkan kurangya keleluasaan untuk bergerak pada saat menerima bola.
2. Sikap perkenaan
Disini siswi terlalu sering melakukan kesalahan yang cukup merugikana dan fatal :
- Siswi masih mereasa takut menerima bola sehingga keseimbangan hilang.
- Ayunan tangan masih kaku, sehingga tubuh siswi ikut bergerak tidak tertur.
Disini siswi belum percaya diri untuk menyebrangkan bola, sehingga siswi menerima bola dan berusaha mengembalikan dengan sekuat-kuatnya sehingga bola tidak terarah baik.
3. Sikap akhir
Sikap akhir ini siswi masih menunggu ditempat dan terpaku pandangannya kearah bola, karena kurang percaya diri dan masih takut menerima bola.
- Pada saat perkenaan dengan bola
Sehubugan dengan kesalahan –kesalahan diatas pada saat perkenaan dengan bola terlalu kaku atau takut sehingga menghasilkan bola terlalu melambung tinggi dan tidak terarah net tempat lawan.
4. Refleksi Tindakan I
Berdasarkan hasil observasi pada tindakan pertama siswi masih lamban menerima penjelasan guru tentang Passing Bawah yang benar. Dalam mengatasi masalah ini SD Negeri 06 Girimulya khususny di kelas V yaitu dengan cara guru sebaiknya menerapkan perpaduan sikap tehnik Passing Bawah yang sebenarnya kepada siswa dan menjelaskan fungsi sikap tersebut., supaya siswi lebih memahami dan dapat melakukan tehnik Passing Bawah dengan baik dan benar.
Selain itu guru juga dapat melakukan penambahan jam pelajaran atau ekstrakulikuler yang sebaiknya minimal 2 kali semingggu. Disini maksudnya agar anak lebih banyak mencoba dan dapat melihat masalah tersebut agar anak terbiasa menggunakan Passing Bawah yang akhirnya dapat bermain Voli yang baik dan benar sesuai dengan tehnik-tehnik permainan.
SIKLUS II
1. Perencanaan Tindakan II
Ada beberapa yang harus di persiapkan oleh peneliti pada tahap ini, antara lain :
a. Mempersiapkan perangkat kegiatan belajar mengajar
b. Mengadakan apresiasi dengan memotivasi siswi.
c. Menjelaskan tehnik Passing Bawah yang benar.
d. Memberi kesempatan kepada siswi untuk bertanya menuangkan ide nya.
e. Melakukan praktek dengan membimbing anak secara individual.
f. Mengadakan evaluasi.
2. Tahap Tindakan II
a. Waktu pelaksanaan : waktu pelaksanaan tindakan tahap kedua ini dilakukan pada tanggal 21 September 2010
b. Tempat pelaksanaan : SD Negeri 06 Girimulya
c. Kegiatan belajar mengajar :
- Memberikan motivasi kepada anak agar semangat didalam latihan.
- Memberikan kepada siswi untuk praktek sendiri.
- Guru menjelaskan kembali tehnik Passing Bawah yang baik dan benar.
- Guru membimbing siswi dalam mempraktikkan tehnik Passing Bawah.
d. Kegiatan inti dilakukan selama 90 menit.
3. Observasi Tindakan II
Dari hasil pengamatan peneliti pada siklus kedua ini ketrampilan Passing Bawah yang dimiliki siswi sudah meningkat dibandingkan dengan Siklus II. Dan di dalam melakukan latihan siswi sudah menunjukkan keseriusan dan semangat dalam permainan bola voli.
4. Refleksi Tindakan II
Berdasarkan hasil observasi pada tindakan kedua ini siswi sudah menunjukkan ketrampilannya dalam melakukan Passing Bawah. Untuk proses belajar mengajar selanjutnya perlu lebih meningkatkan kembali tehnik permainan bola voli secara keseluruhan agar siswi dapat bermain voli dengan benar.
A. Pembahasan
Hasil peneitian menunjukkkan bahwa proses latihan yang kondusif dapat meningkatkan ketrampilan bermain voli dan dapat menggunakan tehnik Passing Bawah dengan benar.
Ketrampilan siswi meningkat karena siswi lebih aktif belajar dan tumbuhnbya rasa percaya diri serta semangat didalam kelompok bermainnya. Yang lebih tampak kekompakan dan kejasama untuk memahami tehnik Passing Bawah ini dengan memecahkan kesulitan secara bersama.
Subjek penelitian ini adalah siswi kelas V SD Negeri 06 Giri mulya, maka siswi harus berprakarsa sendiri , mengamati, menganalisa, membantu penilaian dan sebagainya. Fungsi guru hanya sebagai fasilitator atau pembimbing sesuai dengan prinsip belajar dengan keaktifan dalam belajar dan mengikuti latihan.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa bimbingan guru sebagai pendidikan sangat membantu menumbuhkan semangat dan motivasi kepada siswi untuk lebih meningkatkanketrampilan tehnik Passing Bawah dalam permainan bola voli.
Sungguh pun demikian guru harus meyakinkan siswi bahwa belajar dan latihan secara efektif dan serius dapat berpengaruh pada keberhasilan siswi untuk meningkatkan ketrampilan bermain voli dan hal ini juga tergantung kepada sejauh mana siswi dapat memanfaatkan waktu yang diberikan dan keseriusan siswi dalam mengikuti latihan baik dalam waktu pelajaran Penjaskes maupun waktu diberikan ekstrakulikuler.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri 06 Girimulya tentang “ Upaya Meningkatkan Tehnik Passing Bawah dalam Permainan Bola Voli pada Siswi Kelas V SD Negeri 06 Girimulya” dapat disimpulkan beberapa hal :
1. Faktor – faktor yang menghambat kemampuan tehnik passing Bawah pada permainan bola voli di kelas V diantaranya :
a. Faktor kekuatan, siswi belum mampu mengembalikan bola ketempat lawan secara langsung.
b. Faktor tehnik , siswi belum mampu memahami dan menerapkan rangkaian gerakan tehnik Passing Bawah dengan baik.
2. Cara mengatasi tehnik Passing Bawah bola Voli salah satu yaitu memberikan latihan yang khusus diluar jam sekolah tentang penerapan gerakan tehnik Passing Bawah bola voli agar lebih banyak mencoba dan bisa memecahkan masalah sendiri dengan bimbingan guru.
B. Saran
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru, guru pendidikan hendaknya dapat memotivasi siswi agar lebih kretif dan meningkatkan kemampuannya , khususnya dalam permainan bola voli. Selain itu juga guru harus membimbing da mengarahkan siswa dalam meningkatkan ketrampilannya dalam tehnik Passing Bawah bola voli, dan yang paling penting adalah cara guru mengembangkan metode pembelajaran agar timbul kegairahan siswa untuk belajar,kemudian hendaknya siswi lebih giat belajar lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Bainil. 2003/2004.hubungan kekuatan otot Lengan dengan Kemampuan Passing dalam Permainan Bola Voli. Skripsi (tidak dipublikasikan)
Kuswajaya,wihardit .2006.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:universitas Terbuka
Viera,Barbaral dan Fengason Bonnic Jill.1996.Volley Ball. University of Delawk .
Rochiati,Wiriatmaja.2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas . Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.
Sarayin.BA.1998.Penuntun Pelajaran Orkes Kelas I SMA. Ganeca Excac. Bandung.
DAFTAR TABEL
Tabel I. Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli Sebelum dilakukan Tindakan penelitian.
NO NAMA SISWI NILAI HASIL TES NILAI
RATA-RATA
TES I TES II
1 AMARTYA PUTRI 60 70 65
2 VIVI NURJANAH 60 70 65
3 MUTHIA HAMIDAH 60 60 60
4 MARSHELA 50 50 50
5 TRIANA NOVIANI 60 70 65
6 ERI GOESTY 50 50 50
7 DIAH MULI 50 50 50
Tabel 2. Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli Sebelum dilakukan Tindakan penelitian.
NO NAMA SISWI NILAI HASIL TES NILAI
RATA-RATA
TES I TES II
1 AMARTYA PUTRI 80 80 80
2 VIVI NURJANAH 80 80 80
3 MUTHIA HAMIDAH 80 80 80
4 MARSHELA 60 60 60
5 TRIANA NOVIANI 80 70 75
6 ERI GOESTY 60 70 65
7 DIAH MULI 80 70 75
DAFTAR GAMBAR
Diagram Batang hasil Tes Sebelum dan Sesudah Dilakukan Penelitian.
# Semoga bermanfaat buat teman2 guru Penjasorkes.

Minggu, 22 September 2013

Logo FieZtA music



                                            THE BEST OF DIGITAL MUSIC PROGRAM
ONE OF THE CITY REMBANG MUSIC GROUP, CENTRAL JAVA, INDONESIA THE MOST CREATIVE AND INNOVATIVE GOT SO FAR HONORS.
email : fiezta.music@gmail.com
Blog  : http://www.fieztamusic.blogspot.com

Jumat, 20 September 2013

Tenangkan Pikiran dan Sehatkan Tubuh dengan Mandi Air Hangat

Memiliki pikiran penat setelah baraktivitas seharian tentunya umum dialami oleh banyak orang, dan mungkin Anda salah satunya. Walaupun terdengar sepele, bila terus dibiarkan bisa berubah menjadi stres yang bisa meningkatkan risiko terkena penyakit, contohnya diabetes.
Di samping itu, stres juga bisa menganggu fungsi pankreas dan sistem saraf. Apalagi, Anda pun tanpa sadar ingin terus mengonsumsi makanan berkarbohidrat. Ada satu cara sederhana namun efektif menenangkan pikiran sekaligus menyehatkan tubuh, yaitu air hangat. Kenali manfaat mandi dengan air hangat berikut ini.
Membersihkan Kotoran yang Tersumbat di Pori-pori
Pori-pori kulit yang tersumbat tak hanya bisa menimbulkan jerawat, tapi juga bisa menjadi racun bagi kulit Anda. Air hangat mampu membuka pori-pori sehingga kotoran pun mudah dikeluarkan. Setelahnya, bilas dengan air bersuhu normal untuk menyegarkan tubuh dan menutup pori-pori yang terbuka.
Melancarkan Sirkulasi Darah
Hangatnya air yang dibasuhkan pada tubuh Anda akan memperbaiki aliran darah sehingga bisa mengendurkan otot-otot yang tegang. Mandi air hangat selama 5 menit bisa mengurangi rasa sakit dan peradangan. Cara ini sama baiknya dengan memijat tubuh Anda.
Mengatasi Insomnia dan Stres
Saat stres melanda, biasanya Anda pun kesulitan untuk tidur, bukan?  Nah mandi air hangat selama 10 menit bisa menenangkan tubuh dan pikiran. Jadi, setelah lelah beraktivitas, madiair hangat bisa menjadi cara alami untuk melepas penat.
Mengobati Bahu dan Leher yang Kaku
Masalah kesehatan ini tak selalu memerlukan pijatan. Anda cukup mengalirkan air hangat selama 10 menit pada leher dan bahu yang terasa kaku.
Setelah menikmati nyamannya mandi air hangat, mungkin Anda merasa ingin mengemil. Manjakan selera Anda dengan soylution, yaitu SOYJOY sebagai camilan dari kedelai dan buah-buahan kering yang nikmat dan bergizi. Protein, vitamin, mineral, dan serat di dalamnya akan melengkapi sehatnya gaya hidup Anda sehari-hari.

----FieZtA music----

Selasa, 17 September 2013

CONTOH RPP SMP KURIKULUM 2013


    Contoh RPP Kurikulum 2013~Seperti dijelaskan sebelumnya pada artikel Langkah-langkah Penyusunan RPP pada Kurikulum 2013 bahwa Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana kerja yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali  pertemuan atau lebih.
Pada kurikulum 2013 ini, perangkat-perangkat pembelajaran yang dibutuhkan telah dipersiapkan oleh pemerintah, seperti silabus, KI dan KD sementara penyusunan RPP masih menjadi kewajiban guru. Berhubung implementasi kurikulum 2013 ini baru akan dilaksanakan secara bertahap mulai tahun pelajaran 2013 ini hingga 2015 nanti, tidak ada salahnya kita melihat seperti apa contoh RPP kurikulum 2013 nanti seperti yang kami kutipkan dari materi modul pelatihan kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh BPSDMPK & PMP Kemdikbud pada bulan Mei 2013 lalu. Untuk dapat memperoleh contoh RPP tersebut, silahkan klik tautan dibawah ini :
Jenjang SD
  1. Kelas 1
Jenjang SMP
  1. Bahasa Indonesia
  2. Bahasa Inggris
  3. Matematika
  4. Penjaskes
  5. PKN
  6. Seni Budaya
  7. IPA
  8. IPS
Jenjang SMA
  1. RPP Matematika
  2. RPP Sejarah
  3. RPP Bahasa Indonesia
Semoga Bermanfaat Pak Brow...

CONTOH SILABUS SMP KURIKULUM 2013

        Meskipun bermunculan keraguan dari banyak pihak mengenai Kurikulum 2013 namun pada tahun ajaran 2013/2014 ini Kurikulum 2013 akan mulai diterapkan secara terbatas pada sekolah-sekolah yang menjadi piloting. Saat ini pun terhitung mulai tanggal 9 s.d 13 Juli 2013 sedang berlangsung pelatihan kurikulum 2013 terhadap guru sasaran yang dilakukan secara serentak diseluruh Indonesia.
        Meskipun penerapan kurikulum 2013 ini nantinya baru dilaksanakan secara terbatas, namun guru-guru sekolah yang lain yang tidak termasuk kedalam daftar (untuk mengetahui apakah sekolah bapak/ibu termasuk dalam sekolah piloting CEK DISINI) menjadi penasaran dan ingin tahu seperti apa silabus khususnya bagi jenjang SMP yang telah dikembangkan oleh pemerintah tersebut. Karena menurut rencana, nanti 2015 seluruh kelas dari tiap jenjang pendidikan sudah harus menerapkan kurikulum 2013. Jadi tidak ada salahnya untuk melihat-lihat seperti apa silabus kurikulum 2013 tersebut. Link dibawah adalah link untuk mendownload silabus dan KD yang terkompresi dalam 1 file rar, jadi tidak ada previewnya. Unduh terlebih dahulu, baru diekstrak dikomputer lokal.
  1. Silabus Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn) SM. UNDUH DISINI.
  2. Silabus Bahasa Indonesia SMP. UNDUH DISINI.
  3. Silabus Matematika SMP Kelas VII. UNDUH DISINI.
  4. Silabus Matematika SMP Kelas VIII. UNDUH DISINI.
  5. Silabus Matematika SMP Kelas IX. UNDUH DISINI.
  6. Silabus Bahasa Inggris SMP. UNDUH DISINI.
  7. Silabus Seni Budaya SMP. UNDUH DISINI.
  8. Silabus Prakarya SMP. UNDUH DISINI.
  9. Silabus Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMP. UNDUH DISINI.
  10. Silabus Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMP. UNDUH DISINI.
  11. Silabus Penjasorkes (Olah Raga) SMP. UNDUH DISINI.

BUKU PEGANGAN UNTUK GURU KURIKULUM 2013

          Menurut Kepala Unit Implementasi Kurikulum Pusat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud),  untuk pelaksanaan implementasi Kurikulum 2013, Kemdikbud akan mencetak buku dan membagikan secara gratis, sebanyak jumlah peserta didik sasaran implementasi. Buku pegangan terdiri dari buku pegangan untuk siswa dan buku pegangan guru.
Untuk jenjang SD kelas 1 disiapkan sebanyak 10 buku untuk dua semester yang terdiri dari 6 buku pegangan agama (1 untuk tiap agama) dan 4 buku pegangan Tematik. Demikian pula halnya untuk jenjang SD kelas 4 disiapkan sebanyak 10 buku yang terdiri dari 6 buku pegangan agama (1 untuk tiap agama) dan 4 buku pegangan Tematik. Buku pegangan guru SD tersebut dapat dilihat dan diunduh DISINI.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa implementasi kurikulum untuk jenjang SMP akan dilaksanakan pada kelas 7. Adapun buku pegangan guru dan siswa untuk jenjang SMP meliputi agama, PKN, bahasa Indonesia, matematika, IPA, IPS, seni budaya, prakarya, bahasa Inggris, serta pendidikan jasmani olah raga dan kesehatan.
Untuk mengunduh buku pegangan guru SMP kelas 7, silahkan klik tautan dibawah ini :
  1. Bahasa Indonesia, UNDUH DISINI.
  2. Bahasa Inggris, UNDUH DISINI.
  3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), UNDUH DISINI.
  4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), UNDUH DISINI.
  5. PPKN, UNDUH DISINI.
  6. Prakarya, UNDUH DISINI.
  7. Seni Budaya, UNDUH DISINI.
  8. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, UNDUH DISINI.

---FieZtA music---

PERMENDIKBUD TENTANG KURIKULUM 2013

Dalam rangka menindaklanjuti dan menjabarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pemerintah melalui Kemendikbud telah menerbitkan sejumlah peraturan baru yang berkaitan dengan kebijakan Kurikulum 2013, diantaranya tentang:
(1) Standar Kompetensi Lulusan (SKL);
(2) Standar Proses;
(3) Standar Penilaian;
(4) Struktur Kurikulum SD-MI, SMP-MTs, SMA-MA, dan SMK-MAK
(5) Buku Teks Pelajaran.
Peraturan-peraturan tersebut selengkapnya dapat diunduh melalui tautan berikut ini:
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Proses
Standar Penilaian
Kompetensi Dasar  dan Struktur Kurikulum SD-MI
Kompetensi Dasar  dan Struktur Kurikulum SMP-MTs
Kompetensi Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA
Kompetensi Dasar dan Struktur Kurikulum SMK-MAK
Buku Teks Pelajaran
Sumber: Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
 
---FieZtA music----

DARI MODEL PAKAIAN DALAM SEKARANG SUDAH BERJILBAB

Roda kehidupan akan terus berputar tanpa henti, banyak orang yang semakin buruk dan tak sedikit pula orang yang semakin baik. Terkadang kita tidak pernah sedar kesalahan - kesalahan yang kita lakukan saat ini, banyak sekali jalan yang baik dan benar untuk kita jalani namun justru kita sering memilih jalan yang salah untuk mendapatkan yang kita inginkan. Seperti yang di lapor Carley Watts (24), model glamor yang biasa menjadi model pakaian dalam, merubah penampilannya dengan menutupi tubuhnya dengan tudung. Langkah itu ia lakukan setelah dirinya memutuskan menjadi mualaf dan hendak berkahwin dengan seorang pegawai penjaga pantai asal Tunisia, Mohammed Salah (25).

 

Model asal Dearham, Norfolk ini bertemu dengan Salah sekitar bulan April lalu. Keduanya jatuh cinta hingga akhirnya memutuskan untuk segera menikah. Keputusan itu pun mengejutkan rakan-rakannya. Kepada The Sun, Minggu (18/8/2013), ia mengatakan bahawa rakan-rakannya memang tak percaya atas keputusannya tersebut







 
 Ia mengatakan bahawa dirinya tak ingin lagi menjadi model glamor yang lekat dengan kehidupan malam. Dimana dirinya kerap kali mendatangi satu kelab malam ke kelab malam lainya dengan mengenakan pakaian seksi yang mengumbar kemolekan tubuhnya. "Saya tidak ingin seperti dulu lagi," katanya. Sebagai model glamor, tambahnya, ia selalu mempamerkan belahan payudaranya, berpakaian dengan pakaian mini dan kerap kali bertindak keterlaluan. Tak jarang ia juga mabuk minuman keras dan menari sepanjang malam dengan hanya mengenakan pakaian dalam saja. "Sekarang kehidupan saya berubah atas dasar keyakinan, saya tak bimbang," tambah janda satu anak ini. Ia menambah bahawa kehidupannya kini sangat membahagiakan baginya. Ia baru merasakan dimana perempuan diperlakukan secara terhormat.

---FieZtA music----