Massage adalah seni gerak tangan yang bertujuan
untuk mendapatkan kesenangan dan memelihara kesehatan jasmani. Gerak tangan
secara mekanis ini akan menimbulkan rasa tenang dan nyaman bagi penerimanya.
Massage memiliki peran yang luar biasa dalam
kehidupan, massage bisa mempengaruhi proses-proses fisiologi dalam tubuh.
Sekarang semakin dimengerti oleh banyak orang bahwa massage sangat dibutuhkan
untuk tetap terbinanya kebugaran jasmani walaupun hanya menggunakan manipulasi
yang sangat sederhana sebagai reaksi alamiah tubuh.
Berdasarkan
beberapa pendapat para ahli, massage adalah tindakan instingtif yang dilakukan
dengan dengan manipulasi tertentu, seperti mengurut, menggosok, memukul, dan
menekan pada bagian tubuh tertentu yang dapat menghasilkan efek fisiologis,
profilaktis, dan terpeutis bagi tubuh.
Massage
merupakan suatu pengetahuan yang mempunyai hubungan erat dengan tubuh manusia.
Karenanya bila seseorang mempelajari massage harus terlebih dahulu mengetahui
ilmu-ilmu tentang tubuh manusia seperti, anatomi, fisiologi, kinesiologi dan
kesehatan. Massage dapat dipelajari oleh semua orang dari berbagai lapisan
masyarakat, baik secara alamiah maupun ilmiah, dari cara tradisional sampai
modern, menggunkan alat yang dirancang dengan gerakan otomatis.
Dalam olahraga
umum dan kebugaran jasmani, pengetahuan massage merupakan penunjang yang sangat
penting dihadapkan dengan akibat gerakan otot seseorang setalah berolahraga
maupun aktivitas pekerjaan fisik. Setelah latihan jasmani yang berat akan
timbul kelelahan otot, di mana diperlukan suatu proses pemulihan yang cepat di sini
perlu pemberian massage. Dengan massage secara sederhana dan benar dapat
membantu memperlancar sistem peredaran darah dan mengurangi kekakuan otot pada
tubuh, sehingga akan segar kembali, kondisi tubuh tetap terpelihara dengan
baik.
TUJUAN MASSAGE
Pada
dasarnya massage bertujuan memperbaiki sirkulasi, membantu absorpsi
(penyerapan), sekresi ( pengeluaran, serta memperlancar distribusi energi dan
nutrisi ke dalam jaringan, memperbaiki tonus otot dan fungsi syaraf.
Hasil
Massage adalah:
• Menjaga tubuh secara umum dalam kondisi yang lebih baik.
• Mencegah cedera dan hilangnya mobilitas.
• Merawat dan memulihkan mobilitas pada cedera jaringan otot.
• Meningkatkan kinerja.
• Memperluas keseluruhan kehidupan karir olahraga Anda
• Menjaga tubuh secara umum dalam kondisi yang lebih baik.
• Mencegah cedera dan hilangnya mobilitas.
• Merawat dan memulihkan mobilitas pada cedera jaringan otot.
• Meningkatkan kinerja.
• Memperluas keseluruhan kehidupan karir olahraga Anda
MACAM-MACAM
MASSAGE
1. Sport Massage
Massage yang khusus digunakan atau
diberikan kepada orang-orang yang sehat badannya, terutama olahragawan.
Diberikan hanya kepada orang yang sehat
Macam dan cara memijatnya lebih diutamakan
kepada pengaruhnya terhadap kelancaran peredaran darah, Merangsang persyarafan,
membersihkan dan menghaluskan kulit, Mengurangi atau menghilangkan ketegangan
syaraf dan mengurangi rasa sakit, hingga dapat menidurkan pasien.
Contoh: Sport MASASE BUGAR &
BERPRESTASI
2. Segment Massage
Massage yg ditujukan utk membantu
penyembuhan thdp gangguan/kelainan-kelainan fisik, terutama disebabkan oleh
cuaca, kerja yang kelewat batas, perkosaan atau paksaan (trauma) pada badan
serta kelainan pisik yang disebabkan oleh penyakit tertentu.
Contoh: kekakuan persendian sesudah
terjadinya radang sendi (arthritis), kelayuan atau kelumpuhan otot karena
berkurangnya fungsi syaraf, distorsi atau keseleo pada sendi, rasa nyeri pada
tengkuk, sakit boyok pegel” dan sebagainya.
Macam Sg.Massage shiatsu, Tsubo,
Xigong,Refleksi, Frirage, dll.
3. Cosmetic Massage
massage yang khusus ditujukan untuk
memelihara serta meningkatkan kecantikan dan keindahan, baik kecantikan muka
maupun keindahan tubuh beserta bagian-bagiannya.
4. Macam Massage yang lain
Massage untuk merangsang
jantung, erotic massage, sensuele-massage, serta bentuk-bentuk massage
yang lain.
TEKNIK
MASSASE
Yang
termasuk teknik massage adalah :
1. Manipulasi massage
2. Pelaksanaan massage
3. posisi pasien
4. Penggunaan alat-alat massage
1. Manipulasi massage
2. Pelaksanaan massage
3. posisi pasien
4. Penggunaan alat-alat massage
Macam-macam
gerakan massage dan manfaatnya
Mengusap (Efflurage/strocking)
Adalah
gerakan mengusap dengan menggunakan telapak tangan atau bantalan jari tangan.
Gerakan ini dilakukan sesuai dengan peredaran darah menuju jantung maupun
kelenjar-kelenjar getah bening. Manfaat gerakan ini adalah merelaksasi otot dan
ujung-ujung syaraf.
Meremas (Petrisage)
Adalah
gerakan memijit atau meremas dengan menggunakan telapak tangan atau jari-jari
tangan. Teknik ini digunakan pada area tubuh yang berlemak dan jaringan otot
yang tebal.
Friction
Adalah
gerakan melingkar kecil-kecil dengan penekanan yang lebih dalam menggunakan
jari atau ibu jari. Gerakan ini hanya digunakan pada area tubuh tertentu yang
bertujuan untuk penyembuhan ketegangan otot akibat asam laktat yang berlebih.
Menggetar (vibration)
Adalah
gerakan menggetar yang ditimbulkan oleh pangkal lengan dengan menggunakan
telapak tangan ataupun jari-jari tangan.
Memukul (tapotement/ tapotage)
Adalah
gerakan menepuk atau memukul dan bersifat merangsang jaringan otot, dilakukan
dengan kedua tangan bergantian. Untuk memperoleh hentakan tangan yang ringan,
tidak sakit pada klien tapi merangsang sesuai dengan tujuannya, maka diperlukan
fleksibilitas pergelangan tangan. Tapotement tidak boleh dikenakan pada area
yang bertulang menonjol ataupun pada otot yang tegang serta area yang terasa
sakit atau nyeri.
Variasi
gerakan tapotement, yaitu :
- Memukul (beating)
- Mencincang (hacking)
- Menepuk (clapping)
Hal- hal
yang harus diperhatikan dalam massage
Untuk
mencapai hasil massage yang semaksimal mungkin sesuai tujuaan dan manfaatnya,
serta untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terhadap keselamatan
klien maka perlu memperhatikan hal-hal berikut :
- Cek kontra indikasi
seperti Tumor (bengkak), colour (hematoma/ memar), dolor (suhu panas
tubuh), fraktur ,varises, awal kehamilan, penyakit kulit, jantung ,
diabetes, epilepsy (memerlukan nasehat dokter)
- Persyaratan therapist ; tidak
boleh memelihara kuku jari panjang, tidak mengenakan perhiasan, kondisi
sehat dan melaksanakan sanitasi, menjaga konsentrasi dan fleksibilitas
tangan harus dikuasai selain pengetahuan-pengetahuan dasar yang berkaitan
dengan massage. Sikap ramah dan penuh perhatian sebagai pelayan pada
klien.
Gerak ( movement ) dan Irama
(rythme)
Gerak
(movement) teknik massage
Untuk
mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan massage maka harus dipahami dengan
benar bagaimana seseorang melakukan gerakan gerakan dari tiap teknik gerakan
sesuai dengan tujuan dan area tubuh yang dimassage.
Irama
(rythme)
Adalah
interval antara gerakan ke gerakan dimana hal tersebut akan sangat mempengaruhi
rangsangan pada bagian bagian tubuh yang dimassage maupun kenyamanan bagi klien
itu sendiri. Massage yang baik adalah bila irama gerakan teratur, stabil serta
tidak terlalu cepat ataupun lambat.
Tangan Seorang Masseur/Masseuse
Tangan yang ideal untuk melakukan masase adalah
yang lebar, penuh kelembutan, hangat, dengan sentuhan yang sensitif dan enak
(nyaman). Tangan yang lembab dan selalu berpeluh merupakan ciri tangan yang
kurang sesuai untuk pekerjaan ini. Kalau memang terpaksa dapat digunakan
spiritus atau alcohol untuk mengurangi keluarnya keringat dari telapak tangan.
Untuk menjaga kondisi dan kekuatan tangan pada saat melakukan masase,
seorang masseur/masseuse hendaknya juga melakukan latihan-latihan misalnya :
push up, angkat barbell dan hand grip. Selain itu keterampilan tangan harus
dilatih untuk meningkatkan ketepatan, kecepatan dan kelembutan.
Arah Gerakan Tangan
Gerakan tangan yang benara dari seorang masseur/masseuse
adalah ke arah centripetal yaitu gerakan tangan yang mengikuti pembuluh darah
balik (vena) yang membawa darah kotor ke jantung.
Pada bagian-bagian di bawah jantung harus diarahkan ke atas (ke arah
jantung), sedangkan pada bagian tubuh di atas jantung terutama leher sebagai
jembatan penghubung kepala harus diarahkan ke bawah (ke arah jantung) melalui
pembuluh darah balik (vena).
Manipulasi Pada Pasien
Manipulasi atau Pegangan yang dilakukan seorang
masseur/masseuse dilakukan dengan tekanan yang cukup disesuaikan kondisi si
pasien dan penuh perasaan sehingga mendatangkan rasa enak (nyaman) pada pasien
yang bersangkutan.
Pada saat melakukan masase, tangan masseur/masseuse
harus dalam keadaan rileks, tidak kaku atau tegang. Jika perlu harus menggunakan
berat badanya untuk memberikan tambahan tekanan, tetapi tetaplah harus dalam
batas-batas yang sesuai menurut kebutuhannya, sehingga tidak sampai menimbulkan
bercak-bercak merah (memar) yang menimbulkan rasa sakit.
Masseur/masseuse tetap harus memusatkan
perhatiannya terhadap tugas yang dihadapi dan selalu sensitif (peka) terhadap
segala perubahan-perubahan yang terjadi pada si pasien. Hal-hal yang perlu
mendapatkan perhatian antara lain :
- Keadaan
kulit, misalnya kulit yang kasar, suhu (dingin/panas) atau warna kemerah-merahan
- Keadaan
abnormal pada jaringan di bawah kulit, misalnya pembengkakan (haematome),
pengerasan atau penebalan (miogelosen), jaringan yang lunak, otot kaku
atau kejang-kejang.
- Pergeseran
pada sendi atau perubahan dalam luas gerak persendian.
- Tanda-tanda
kelelahan, kesulitan dalam pernafasan dan lain-lain.
Posisi Pasien
Seorang pasien yang akan dimasase hendaknya
mengambil posisi serileks mungkin, agar bagian yang akan dimasase tidak
mengalami ketegangan (kendor).
Keadaan rileks dari pasien ini sangatlah penting,
agar manipulasi yang diberikan memperoleh hasil yang sebaik-baiknya, selain itu
keadaan rileks akan memberikan istirahat jasmani dan rohani. Hal ini diperlukan
mengingat banyak orang yang mengalami kesibukan, ketegangan dan kecemasan dalam
kehidupan sehari-hari. Terkadang jika seorang pasien diminta untuk rileks,
tanpa disadari ia justru menimbulkan ketengangan pada anggota tubuhnya, hal ini
timbul karena ada perasaan cemas, takut sakit atau asing terhadap keadaan sekitarnya.
Untuk melihat apakah si pasien benar-benar dalam
keadaan rileks selama perawatan diberikan, maka dapat di tes dengan memberikan
manipulasi dengan sedikit gerakan pasif yaitu mengangkat salah satu anggota
badan ke atas dan kemudian dibiarkan jatuh. Jika masih ada ketengangan, maka
pasien diminta berbaring lagi seakan-akan tidak bertenaga sama sekali.
Pasien harus dalam keadaan hangat selama dimasase,
dan diharapkan tidak terhembus oleh angin, meskipun di dalam ruangan terdapat
banyak ventilasi. Selain itu selama di masase, bagian tubuh yang tidak di
masase harus ditutup atau diselimuti. Hal tersebut perlu diperhatikan agar
pasien tetap dalam kondisi nyaman dan efek masase dapat dirasakan secara
maksimal. Beberapa posisi yang dianjurkan selama kegiatan masase
antara lain :
- Posisi Tidur Telungkup
Posisi tidur telungkup yang baik adalah kedua lengan lurus ke bawah di
samping badan, kepala dipalingkan ke samping dan diletakkan diatas bantal yang tidak
terlalu tinggi atau bila tidak ada bantal dapat melibatkan kedua tangan yang
diletakkan di bawah dagu. Jika terdapat bangku masase yang lebih modern,
biasanya posisi kepala diletakkan pada bagian yang berlubang dengan hiasan
dibawah sebagai penyegar pandangan (misalnya : bunga segar yang diletakkan di
baskom).
Posisi lengan yang di samping badan hendaknya jangan sampai terkulai ke
bawah, karena akan banyak darah yang mengalir ke lengan sehingga terjadillah
pembendungan. Oleh karena itu lengan diletakkan di samping badan, dengan
jari-jari serta telapak tangan menghadap ke atas.
Untuk menjaga agar kaki bawah (sendi pergelangan kaki : engkel)
tidak terlalu bengkok yang menyebabkan rasa sakit berilah alas dengan guling di
bawah kura-kura kaki. Jika ada pasien yang bentuk badannya tinggi dapat
digunakan cara yaitu meletakkan kakinya pada tepi bangku masase dengan diberi
alas bantal tipis atau handuk yang dilipat, dan apabila pada posisi telungkup
ada pasien yang merasa sakit pada daerah lutut, berilah alas berupa handuk atau
bahan lain, sehingga tempurung lutut akan terlindungi.
- Posisi Tidur Telentang
Untuk memasase tubuh bagian depan, maka posisi pasien harus tidur
telentang dan lengan diletakkan di samping badan. Letakkan bantal yang tidak
terlalu tinggi di bawah kepala dan guling atau gulungan handuk di bawah lutut
untuk menghindari rasa sakit pada saat melakukan tekanan pada paha bagian depan
(quadriceps).
- Posisi Duduk
Posisi duduk yang lebih baik adalah pantat diletakkan pada alas kursi,
sedangkan pinggang-punggung pada kondisi bersandar. Kaki, tangan, leher dan
kepala dalam keadaan rileks, dan tidak ada bagian tubuh yang kontraksi
sedikitpun.
Tempat duduk yang baik adalah bangku masase, tetapi jika tidak ada
dapat memakai kursi biasa yang kerangkanya memenuhi syarat secara otomatis, dan
sikap masseur/masseuse pada saat memasase dalam posisi berdiri.
Penggunaan Bahan Pelicin
Beberapa macam bahan pelican yang dapat digunakan dalam melakukan
masase, antara lain :
1. Berupa minyak cair : baby
oil, minyak zaitun, minyak aroma terapi (almond, lavender dll), minyak kelapa
(ikan dorang), dll.
- Berupa bedak : baby
talk, salycil talk, dll.
- Berupa bahan cair
beraroma : hand body, citra, dll.
- Berupa vaselin :
balsem, vicks, avitson, dll.
- Berupa cream :
counterpain, stop-x, rheumason cream, dll.
- Berupa sabun : sabun
mandi, sabun cuci, dll.
Dari berbagai persyaratan bahan pelican yang dikemukakan di atas, maka
ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
1.
Tidak mengganggu kulit
pasien, misalkan yang tidak tahan rheumason karena panasnya, tidak perlu
diberikan karena akan menimbulkan panas yang berlebihan dan rasa tidak nyaman.
2.
Tidak berbau terlalu tajam
sehingga mengganggu pasien.
3.
Tidak terlalu cepat
menguap.
4.
Selesai masase hendaknya di
bersihkan dengan handuk, jangan
sampai banyak pelican yang tertinggal pada kulit.
By: Edy ZaidaN